Cegah Pikun Sedini Mungkin

Kesehatan | Jumat, 08 September 2017 - 14:45 WIB

Cegah Pikun Sedini Mungkin
dr Andre Lukas SpS

Berkomunikasi dengan sesama. Jumlah kata yang keluar dari mulut Anda ditentukan oleh memori (daya ingat) dan kecerdasan. Jangan menyendiri terus seharian melainkan gunakan beberapa kosa kata positif untuk saling berkomunikasi atau setidaknya saling berbagi informasi dengan sesama manusia. Ramah tamah juga merupakan salah satu indikator kecerdasan intelektual dan emosional seorang manusia. Hewan-hewan (terutama pemangsa) di padang belantara juga tidak dapat melakukannya kecuali semut. Oleh karena itu, belajarlah ramah teman.

‘’Ingatlah bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap mata (komunikasi langsung) melainkan dapat juga diungkapkan melalui karya seni (tulisan, pantun, cerpen, cerita, lukisan, patung, ukiran, puisi, lagu, tarian dan lain sebagainya) dan bisa juga melalui teknologi (handphone, telepon, SMS,  gadget dan lain-lain),’’ katanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Belajar seumur hidup. Usia yang terus bertambah bukan berarti menghentikan proses belajar. Sudah lama meninggalkan bangku sekolah bukan berarti anda tidak butuh lagi yang namanya belajar. Oleh karena itu, untuk menepis penyakit pikun, anda harus senantiasa mengaktifkan otak salah satunya dengan belajar. Kitab Suci adalah buku pelajaran seumur hidup yang tidak pernah terabaikan bahkan di usia senja sekalipun. Kami sendiripun masih saja membacanya secara berulang-ulang agar daya ingat tidak mengalami penurunan fungsi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook