JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebuah penelitian membuktikan bahwa Covid-19 bisa merusak organ lain, tak hanya paru-paru. Dalam penelitian terbaru, orang yang tertular Covid-19 dan kemudian sembuh, sepertiganya bisa menderita kerusakan ginjal.
“Dan penyakit ini dapat membuat organ lebih menua selama beberapa dekade,” kata para peneliti.
Studi ini mengamati 89 ribu penyintas yang telah mengalahkan Covid-19 serta 1,6 juta orang yang tidak terinfeksi virus. Peneliti menemukan bahwa mereka yang tertular virus corona, 35 persen lebih mungkin mengalami kerusakan ginjal atau kehilangan fungsi organ.
Para peneliti di Administrasi Kesehatan Veteran AS melihat catatan medis anonim dari sekitar 1,7 juta veteran yang dirawat di sana antara Maret 2020 dan Maret 2021. Penulis senior studi dr Ziyad Al-Aly mengatakan kepada New York Times bahwa dalam enam bulan pertama pascainfeksi, pasien Covid-19 memiliki kemungkinan 35 persen lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal dibandingkan pasien lain.
Mereka juga memiliki risiko 25 persen lebih tinggi dalam hal penurunan fungsi organ sebesar 30 persen, dibandingkan dengan pasien yang bukan terpapar Covid-19. Pasien Covid-19 juga memiliki risiko 44 persen lebih tinggi mengalami penurunan fungsi. Dan risiko 62 persen lebih tinggi untuk penurunan organ.
“Peningkatan ini berarti kasus Covid-19 sebanding dengan 30 tahun penurunan fungsi ginjal,” kata peneliti lainnya dr F Perry Wilson, seorang peneliti ginjal yang tidak terlibat dengan studi.
Studi tersebut juga mengatakan risiko gagal ginjal adalah 1,66 kali lebih tinggi dengan pasien Covid-19. Itu artinya Covid-19 menjadi virus yang beracun bagi ginjal.
“Saya pikir sindrom Covid-19 memiliki beberapa efek buruk jangka panjang pada ginjal,” tutur dr Perry.
Studi ini diterbitkan di Journal of American Society of Nephrology. Para peneliti mencatat aplikasi penelitian mungkin terbatas, karena pasien yang diteliti sebagian besar adalah pria kulit putih usianya lanjut dan banyak dari kelompok non-Covid kemungkinan memiliki masalah kesehatan lainnya.
Akan tetapi, para ilmuwan merekomendasikan dokter lain serta peneliti yang bekerja dengan pasien lama Covid-19 untuk mewaspadai penyakit ginjal.
“Yang terpenting adalah masyarakat menyadari risiko itu ada dan dokter yang merawat pasien pasca-Covid-19 benar-benar memperhatikan fungsi dan penyakit ginjal pada pasien,” kata dr Al-Aly.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman