RIAUPOS.CO - Meski tidak berbahaya, kulit yang berjerawat bisa membuat seseorang menjadi kurang percaya diri. Jerawat dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun walaupun lebih sering dialami pada masa pubertas.
Ada yang menyebutkan bahwa hobi minum kopi juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat.
Faktanya pencetus jerawat bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang berjerawat saat sedang haid, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau dipicu makanan tertentu mulai dari kacang hingga makanan laut. Selain makanan, minuman tertentu juga dianggap jadi pemicu jerawat, salah satunya adalah kopi.
Kopi dan jerawat
Kopi mengandung kadar kafein yang tinggi. Meski dapat membuat Anda menjadi terjaga dan lebih fokus, kafein juga dapat meningkatkan respons stres di dalam tubuh.
Terlebih lagi, jika Anda minum kopi dalam jumlah yang banyak. Stres sendiri tidak memicu jerawat, namun dapat memperparah kondisi jerawat.
Hormon stres atau secara medis disebut dengan hormon kortisol dapat meningkatkan produksi minyak melalui perangsangan kelenjar sebasea atau kelenjar minyak.
Selain itu, minum kopi dapat membuat tidur Anda juga menjadi lebih sedikit.
Waktu tidur yang kurang dapat memperparah kondisi jerawat Anda. Efek kafein terhadap waktu tidur setiap orang pun dapat berbeda-beda. Jika Anda sensitif terhadap kafein, cobalah kurangi konsumsi kopi di sore atau malam hari.
Dampak minum kopi dengan susu
Kopi sering kali diminum bersamaan dengan susu. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Academy of Dermatology, disebutkan bahwa konsumsi susu bisa berpengaruh pada jerawat.
Penelitian yang dilakukan pada 47.000 wanita yang didiagnosis dengan jerawat saat remaja. Hasilnya, kelompok responden yang banyak minum susu, tingkat keparahan jerawatnya cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok responden yang jarang minum susu.
Penelitian lain yang dilansir pada Journal of the American Academy of Dermatology juga mendukung hal yang sama.
Pada studi ini diteliti hubungan antara konsumsi susu pada remaja laki-laki dan perempuan dengan tingkat keparahan jerawat.
Dari penelitian tersebut juga dibandingkan berbagai jenis susu, yakni susu tanpa lemak, susu full cream dan susu rendah lemak.
Hasilnya susu tanpa lemak (skim milk) dapat menyebabkan jerawat lebih bertambah parah dibandingkan dengan susu full cream dan susu rendah lemak.
Pada studi tersebut dilaporkan bahwa kelompok responden yang minum 2 gelas atau lebih susu tanpa lemak setiap harinya memiliki risiko 22 persen lebih tinggi untuk mengalami jerawat yang berat dan meningkatkan risiko 44 persen lebih tinggi untuk mengalami jerawat jenis kistika atau nodular dibandingkan kelompok responden yang hanya minum 1 gelas susu tanpa lemak setiap harinya.
Meski dari berbagai studi, susu tidak langsung menyebabkan terjadinya jerawat, namun dapat menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi jerawat.
Kontrol penambahan gula dalam kopi
Selain susu, gula juga sering kali ditambahkan ke dalam kopi. Terlebih jika kopi yang Anda konsumsi adalah kopi kemasan yang kandungan gulanya tinggi.
Diet tinggi gula dapat meningkatkan kadar insulin yang dikeluarkan oleh tubuh. Pengeluaran insulin pun diikuti dengan peningkatan kadar insulin-like growth factor-1 (IGF-1).
IGF-1 merupakan salah satu hormon yang berperan dalam terjadinya jerawat. Selain itu, kopi sering kali dikonsumsi bersamaan dengan camilan lain seperti roti. Diet tinggi karbohidrat pun akan turut meningkatkan kadar hormon IGF-1 di dalam tubuh.
Meski hobi minum kopi tidak secara langsung menyebabkan jerawat, namun kandungan seperti susu dan gula yang sering kali ditambahkan ke dalamnya dapat memperparah kondisi jerawat.
Jadi, jika kulit Anda tergolong berjerawat dan Anda seorang pecinta kopi, sebaiknya mulailah kurangi konsumsi kopi mulai dari sekarang.(NP/ RVS)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina