Jalan Kaki Disebut Efektif Cegah Diabetes pada Perempuan

Kesehatan | Selasa, 03 Januari 2023 - 08:10 WIB

Jalan Kaki Disebut Efektif Cegah Diabetes pada Perempuan
Ilustrasi jalan kaki. Semakin banyak seorang perempuan menghabiskan langkah setiap hari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sudah berapa langkah Anda berjalan hari ini? Semakin banyak seorang perempuan menghabiskan langkah setiap hari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi terbaru mengaitkan hubungan antara aktivitas fisik dan diabetes tipe 2. Penelitian menggunakan perangkat kebugaran yang dipakai oleh seseorang.

Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara cukup untuk menyediakan glukosa bagi sel. Kondisi ini sering berkembang pada orang berusia di atas 45 tahun.


 “Kami menyelidiki hubungan antara aktivitas fisik dan diabetes tipe 2 dengan pendekatan inovatif menggunakan data dari perangkat yang dapat dipakai yang terhubung dengan catatan kesehatan elektronik dalam populasi dunia nyata,” kata Ahli Kesehatan Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Andrew S. Perry, M.D..

“Kami menemukan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam aktivitas fisik memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Data kami menunjukkan pentingnya menggerakkan tubuh setiap hari untuk menurunkan risiko diabetes,” ungkapnya.

 

Metode Penelitian

Studi tersebut menggunakan data dari National Institutes of Health’s (NIH) All of Us Research Program untuk memeriksa data Fitbit dan tingkat diabetes Tipe 2 dari 5.677 orang, 75 persen di antaranya adalah perempuan. Para peneliti menemukan bahwa ada 97 kasus baru diabetes didiagnosis selama 4 tahun tindak lanjut.

Mereka juga menemukan bahwa mereka yang mencapai jumlah langkah 10.700 per hari memiliki kemungkinan 44 persen lebih kecil untuk mengalami diabetes dibandingkan dengan mereka yang mencapai 6.000 langkah per hari.

Peneliti bakal mempelajari populasi yang lebih beragam dalam studi masa depan. Penelitian ini diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook