Khasiat Teh Putih dan Rahasia Umur Panjang, Mencegah Kerusakan Kulit Akibat Sinar Ultraviolet

Kesehatan | Minggu, 02 Juli 2023 - 06:07 WIB

Khasiat Teh Putih dan Rahasia Umur Panjang, Mencegah Kerusakan Kulit Akibat Sinar Ultraviolet
Kiesha Olthuis meminum teh putih yang berkhasiat mengendalikan kerutan dan pengenduran kulit.  (ANGGER BONDAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Minum teh sudah menjadi bagian dari budaya bangsa. Namun, hampir tidak pernah terpikir khasiat minuman itu sebagai pencegah penuaan dini alias membuat panjang umur.

Cerita tentang aneka ragam minuman teh berawal dari negeri Tiongkok sejak sebelum Masehi. Selain teh hijau dan teh hitam, ada white tea, yang berarti teh putih. Nama itu memang tidak terlalu populer, tapi khasiatnya untuk kesehatan sudah diakui melalui berbagai penelitian bertaraf internasional.


Salah satunya adalah khasiat longevity, panjang umur. Khasiat ini tentu terkait erat dengan manfaat teh putih bagi kesehatan umum tubuh. Termasuk jantung, kulit, dan pencegahan penyakit metabolik seperti diabetes, gangguan saraf, dan kolesterol tinggi.

Seperti teh hijau dan hitam, teh putih berasal dari tanaman Camellia sinensis, keluarga Theaceae dari kultivar khusus. Yaitu kultivar yang ditemukan di Provinsi Fu Jiang, Cina, yang dinamakan Da Bai dan Da Hao. Petani dari provinsi inilah yang merintis pembuatan teh putih, yaitu silver needle dan white peony. Silver needle white tea terdiri atas kuncup dan daun yang paling lembut dari pucuk tanaman teh. Kuncup dan daun itu diselimuti rambut halus berwarna putih dan karena itulah disebut teh putih.

Ada dua kriteria standar dalam membuat white tea. Pertama, harus memakai daun dan kuncup kultivar Da Bai atau Da Hao dari Provinsi Fujian, yang dikeringkan di udara hingga mencapai kelembapan 5–10 persen. Dan tidak ada proses fermentasi atau pemanggangan di atas api.

Kriteria itu menyulitkan dalam pemenuhan kebutuhan teh putih yang makin meningkat. Jadi, sekarang produsen menggunakan daun muda tanaman teh hijau yang diproses seperti pembuatan teh putih. Inilah yang sekarang disebut young leaf white tea. Yaitu teh putih dari daun muda, yang rasanya sangat lembut, walau tidak selembut teh putih tradisional. Indonesia sudah menghasilkan teh putih dari daun muda dan harganya memang tidak murah.

Tanaman teh berupa semak atau pohon kecil yang berasal dari Asia Timur, India, dan Asia Tenggara. Tinggi mencapai 1,8 meter dengan akar yang kuat. Daun berbentuk oval berujung runcing dengan warna hijau gelap berkilauan pada permukaan, tepi daun bergerigi kecil. Bunga berwarna putih dan wangi.

Minuman teh putih erat berkaitan dengan khasiatnya bagi kesehatan. Hal itu terutama berkat kandungan senyawa golongan polifenol, dengan katekin sebagai salah satu komponen bioaktif. Kandungan epigalokatekin galat sudah diketahui berkekuatan antioksidan tinggi. Senyawa fenolik lain adalah gallic, caffeic, chlorogenic atau cinnamic acids, quercetin, dan proanthocyanidols. Ada caffeine, tehophylline, L-tehanine, dan mineral seperti fluorine, manganese, atau chromium.

Hingga saat ini perhatian utama terfokus pada potensi antioksidan dan penggunaan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif. Yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, kesehatan tulang, dan penanganan diabetes tipe 2.

 

Teh Putih dan Antiaging

Longevity atau panjang umur erat kaitannya dengan aktivitas antiaging atau anti penuaan dini. Sebuah penelitian memeriksa hubungan khasiat antioksidan dan longevity, yaitu pada ekstrak teh putih dan 22 ekstrak herbal lain. Studi dilakukan terhadap aktivitas anti-collagenase dan antielastase. Elastase dan kolagenase adalah enzim pemecah protein tertentu yang menyebabkan kerutan dan pengenduran kulit.

Hasil penelitian menunjukkan kerja ekstrak teh putih dalam menghambat enzim tersebut sehingga pengerutan dan pengenduran kulit dapat dikendalikan. Khasiat teh putih lebih kuat dibandingkan ekstrak herbal lain pada penelitian ini.

Studi lain dilakukan pada relawan untuk mempelajari pengaruh teh putih pada kulit. Hasilnya menunjukkan efek pencegahan kerusakan kulit akibat pengaruh sinar ultraviolet. Hasil ini dapat dikaitkan dengan tingginya kandungan nutrisi teh putih. Kandungan epigalokatekin galat yang lebih tinggi menyebabkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibanding teh hijau.

 

Teh Putih dan Perlindungan Otak

Apalah artinya panjang umur tanpa kesehatan sistem saraf. Pertambahan usia selalu akan diikuti dengan kemunduran fungsi otak di mana stres oksidatif menjadi penyebab utama kerusakan sel saraf otak. Stres oksidatif terjadi ketika radikal bebas terdapat dalam jumlah berlebih sehingga terjadi kerusakan sel yang memicu penuaan. Nah, radikal bebas perlu dinetralkan oleh antioksidan.

Peneliti dari Universitas Barcelona menguji pengaruh pemberian antioksidan dari teh putih terhadap fungsi bagian otak yang bernama striatum. Ini adalah bagian yang berperan pada berbagai aspek kognitif otak seperti pengambilan keputusan, motivasi, persepsi, aktivitas motorik, dan perencanaan. Hasilnya membuktikan bahwa konsumsi teh putih secara teratur dapat menurunkan stres oksidatif.

Jadi, kerusakan sel pada daerah striatum juga menurun pada penuaan dan penyakit neurodegenerasi. Penelitian membuktikan, kandungan kafein teh putih juga berperan pada pengendalian stres oksidatif. Teh putih ditengarai mengandung antioksidan lebih kuat dibanding teh hijau dan teh hitam. Ini karena teh putih hanya dibuat melalui pengeringan tanpa fermentasi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook