JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hari ini, 2 Februari 2020, adalah tanggal cantik yang menarik untuk ditetapkan sebagai momen sakral. Salah satunya pernikahan. Sebab jika ditulis menjadi 8 digit angkanya 02/02/2020, dibaca dari depan maupun belakang akan sama bunyinya. Sayangnya, merebaknya wabah virus Korona membuat impian calon pengantin gagal.
Dilansir dari Daily Mail, Ahad (2/2), Pemerintah Tiongkok telah meminta pasangan untuk menunda upacara pernikahan di tanggal cantik. Tujuannya untuk mencegah penyebaran infeksi di tengah keramaian.
“Pendaftaran perkawinan yang telah diumumkan atau dijanjikan untuk 2 Februari tahun ini, disarankan untuk membatalkannya dan menjelaskan situasinya kepada para tamu,” kata sebuah pernyataan kementerian urusan sipil Tiongkok.
Padahal, 2 Februari dianggap sebagai tanggal keberuntungan untuk upacara pernikahan tahun ini karena urutan angka ‘02022020’ adalah palindrom. Artinya bunyinya sama dengan mundur ke depan.
Sementara itu masih berkaitan dengan angka, jumlah korban meninggal akibat virus Korona naik menjadi 304 orang. Karena itu, potensi masih akan terus bertambah.
Sebelumnya, Beijing, Shanghai, dan kota-kota lain telah memutuskan untuk menawarkan layanan pendaftaran pernikahan pada tanggal tersebut. Sepertinya impian indah itu batal terwujud.
Pemerintah setempat mengatakan akan menghentikan sementara layanan konseling pernikahan dan meminta masyarakat untuk tidak mengadakan jamuan pernikahan. Pejabat di Hubei mengumumkan pada tanggal cantik itu, semua pendaftaran pernikahan akan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pemakaman Juga Harus Sederhana
Tak hanya pernikahan, pemakaman juga harus diadakan dalam cara yang sederhana dan cepat untuk menghindari pertemuan orang. Dan jenazah korban Coronavirus harus dikremasi sesegera mungkin.
Staf yang menangani pemakaman harus mengenakan alat pelindung dan melakukan pemeriksaan suhu untuk menghindari risiko infeksi. Tiongkok masih melakukan pembatasan perjalanan dan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek.
Sekolah dan universitas secara nasional telah diberitahu untuk tidak melanjutkan kelas. Para pejabat mendesak pabrik untuk menunda untuk kembali bekerja dan masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan besar.
Lebih dari 50 juta orang di provinsi Hubei, tempat virus pertama kali terdeteksi, sudah diisolasi setelah pihak berwenang memutuskan jalur transportasi. Beberapa negara termasuk AS dan Australia telah melarang masuknya orang asing yang telah melakukan perjalanan ke Tiongkok dalam dua minggu terakhir.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman