Jangan coba berolahraga saat Anda merasa gejala flu tengah menyerang, misalnya demam, batuk, sendi pegal, sakit perut, dan sesak napas. Kondisi ini menjadi tanda bahwa Anda sedang berjuang melawan infeksi bakteri atau virus yang serius. Memaksakan diri untuk berolahraga bisa menyebabkan dehidrasi dan waktu pemulihan yang lama.
2. Nyeri otot
Saat berolahraga, tiba-tiba merasa sedikit nyeri, mungkin Anda anggap hal biasa karena terkait dengan proses pembangunan otot agar semakin kuat. Tapi hati-hati dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yang biasa terjadi satu atau dua hari setelah berolahraga.
‘’Ini terjadi lebih cepat daripada gerakan tubuh Anda, sehingga mekanika tubuh akan mudah berubah. Kondisi ini bisa memberi tekanan pada tendon dan ligamen serta meningkatkan peluang cedera,’’ kata Matthews.
Biasanya, ciri-ciri DOMS yaitu, Anda sulit berjalan, menggerakkan kaki, atau kesakitan saat mengangkat tangan. Dalam kasus tersebut, istirahatkan tubuh selama tiga hari dan kompres bagian yang sakit menggunakan es tiga kali sehari selama 15 hingga 20 menit.
3. Setelah makan
Menurut Burke, berolahraga setelah makan apalagi dengan tujuan supaya badan tidak gemuk adalah hal yang keliru. Setelah makan, tubuh mengedarkan darah ke organ-organ yang paling membutuhkan. Saat proses berlangsung, otot dan perut saling berkompetisi.
4. Ketika cuaca panas
Saat matahari bersinar terik dan suhu di luar sangat panas, sebaiknya tahan keinginan untuk berolahraga. Menurut Matthew, jika tetap berolahraga dalam kondisi cuaca seperti itu, kemungkinan Anda bisa mengalami kram akibat panas, kelelahan, dan kepanasan yang bisa membahayakan tubuh.
‘’Untuk antisipasi cuaca yang panas, sebaiknya lakukan latihan dengan mulai berolahraga, misalnya jogging selama 10 menit hingga 15 menit, tapi sebelumnya jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Setelah dua minggu melakukan latihan itu, tubuh akan mulai terbiasa dengan cuaca panas,’’ ungkap Matthews. (nhk)