Yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa bahkan jika konsumen berusaha menghindari produk berwarna kuning, mereka masih berisiko terkena racun tersebut melalui udara dan air, yang akhirnya dapat masuk ke tubuh manusia.
The Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan, PCB-11telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari cacat lahir, iritasi, kanker, dan masalah perkembangan pada anak. Dalam sebuah penelitian yang lain, tim ilmuwan lingkungan di Rutgers University berusaha mengungkap bahan atau produk konsumen yang paling banyak memiliki PCB-11.
Studi Rodenburg tentu menambah penelitian ilmiah luas yang menunjukkan bahwa PCB tidak hanya berbahaya untuk lingkungan, tetapi juga pada manusia. Sangat penting untuk menyadari adanya beberapa bahan kimia beracun legal dan memberikan efek kesehatan yang merugikan. (nhk)