otot-otot akan menjadi santai. Proses bernapas pun lebih ringan.
Gerakan berikutnya pada senam asma adalah gerakan aerobik. Pada proses itu, gerakan lebih energik. Gerakan tersebut dapat menghasilkan pembakaran sehingga meningkatkan embusan napas. ”Namun, harus disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam,” jelas Anasthasia.
Langkah selanjutnya adalah gerakan pendinginan. Pada tahap itu, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali pada keadaan semula. ”Yaitu, dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan,” terangnya. Tahap tersebut juga bermanfaat untuk menghilangkan ketegangan dan kepanikan. Sebab, penderita tetap dapat mengontrol pernapasan.
Sebagian penderita asma tidak tahan dingin pada malam. Kondisi tersebut memicu