KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) - Setelah sukses menyelenggarakan Northern Sumatra Forum pertama pada tahun lalu, SKK Migas-KKKS Wilayah Sumbagut kembali menyelenggarakan Northern Sumatra Forum atau 2nd NSF, di Medan, Sumatra Utara, akhir pekan lalu (28/10).
2nd NSF merupakan ajang pertemuan tahunan SKK Migas, KKKS dan pemangku kepentingan Wilayah Sumbagut agar tetap menjalin sinergi dan koordinasi untuk mewujudkan target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.
Kegiatan yang bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda ini mengambil tema "Semangat Kebangsaan dalam Mewujudkan Ketahanan Energi dan Keberhasilan Visi Hulu Migas 2030" dan akan dilangsungkan secara hybrid sehingga para pemangku kepentingan dan KKKS yang berhalangan hadir serta masyarakat umum dapat mengikuti ajang ini melalui daring.
Salah satu acara penting pada NSF 2022 ini adalah pertemuan pimpinan daerah dengan para pimpinan KKKS Wilayah Sumbagut dalam bentuk CEO Forum yang akan membahas kondisi hulu migas di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, dan Kepri. Termasuk Kepulauan Meranti, Riau.
Bupati Kabupaten Meranti H Muhammad Adil SH MM juga ikut berkesempatan hadir dan menyampaikan harapannya kepada pihak terkait. Terlebih komitmen dan upaya KKKS di bawah SKK untuk berperan lebih hingga mampu berkolaborasi dalam membangun daerah di bawah kepemimpinannya.
"Melihat kondisi masyarakat Meranti yang berada di bawah garis kemiskinan, bahkan miskin ekstrim, dan melihat hasil lifting minyak dari Kepulauan Meranti, harapan kami SKK Migas punya program membantu mengatasi masalah ini, untuk kesejahteraan masyarakat Meranti," ungkap Adil.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, dalam mencapai Visi Hulu Migas menuju 2030 yaitu 1 juta BOPD dan 12.000 BSCFD diperlukan kegiatan seperti kegiatan pengeboran yang masif dan agresif.
Pada tahun 2022 jumlah target pengeboran sebanyak 890 sumur pengembangan dan 51 sumur eksplorasi di mana sebesar ±60 persen berada di wilayah Sumbagut.
Menurutnya, jumlah pengeboran ini akan terus bertambah setiap tahunnya untuk pencapaian visi di tahun 2030. Tetentunya kegiatan pengeboran-pengeboran tersebut membutuhkan dukungan pemangku kepentingan di daerah agar prosesnya berjalan dengan lancar.
Dengan mengangkat tema semangat kebangsaan dan momen sejarah Sumpah Pemuda di 2nd NSF, diharapkan bisa menjadi momen bagi pejuang 1 juta barel hulu migas mengembalikan kejayaan migas bersama stake holder pusat dan daerah, pungkasnya.
Seperti tahun lalu, 2nd NSF juga akan dihadiri Gubernur dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat serta para Bupati dan Wali Kota penghasil migas di wilayah Sumbagut.
2nd NSF juga akan menghadirkan Menteri BUMN Erik Tohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan).
Dua tokoh yang berperan penting di sektor Migas ini akan menyampaikan sinergitas industri Hulu Migas dengan pemerintah daerah dan sinergitas industri Hulu Migas dengan BUMN dalam mewujudkan ketahanan energi dan kelancaran operasional untuk keberhasilan visi hulu migas 2030.
Pada akhir acara SKK Migas Sumbagut akan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Bupati/Wali Kota penghasil migas dan stan pameran terbaik, launching penanaman pohon dan launching kegiatan Program Pengembangan Masyarakat KKKS.(wir)