Pemkab Meranti Minimalisir Hambatan ANBK

Kepulauan Meranti | Jumat, 23 September 2022 - 11:04 WIB

Pemkab Meranti Minimalisir Hambatan ANBK
SAMSUL BAHRI (ISTIMEWA)

KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti minimalisir hambatan dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk tingkat SD dan SMP.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti H Suardi MPd melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Samsul Bahri ST mengatakan,  mereka sudah memilah persoalan seluruh sekolah dalam ketersediaan fasilitas internet.


Disebutkannya persoalan internet bagi sekolah di Meranti dibagi dalam enam kategori. Terdiri dari sekolah yang punya menara internet berfungsi dengan baik dengan jaringan 4G, sekolah yang tidak memiliki menara internet dan tidak berfungsi dengan baik, sekolah tidak memiliki menara internet,  tapi dalam jangkauan signal internet yang baik.

Lanjut sekolah yang tidak memiliki internet dan tidak dalam jangkauan signal yang baik, sekolah tidak memiliki tower internet dan tidak ada signal yang baik. Hingga kategori sekolah memiliki tower internet tapi berfungsi dengan baik, namun signal lemah, tetapi jaringan di sekitar 4G.  

Dari rincian tersebut, sekolah yang masuk kategori 1 (42 sekolah), kategori 2 (90 sekolah), kategori 3 (66 sekolah), kategori 4 (13 sekolah), kategori 5 (5 sekolah) dan kategori 6 (5 sekolah). Dari data tersebut, total sekolah yang benar-benar tidak bisa online sebanyak 18 sekolah.

"18 sekolah dari gabungan kategori 4 dan 5 tidak bisa mengakses internet atau online. 18 sekolah tersebut berada di Kecamatan Merbau dan Pulau Merbau," katanya, Kamis (22/9).

Samsul menambahkan dari pemetaan yang dilakukan akan dilakukan langkah-langkah agar bisa mengatasi persoalan tersebut. Salah satu upayanya dengan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo. Sehingga bisa dicarikan solusi terbaik nantinya.

"Dari koordinasi dengan Kominfo nantinya bagaimana kita bisa membangun tower jaringan. Baik tower yang dibangun investor, maupun dibangun secara mandiri," ucapnya.

79 Sekolah Dibantu Perangkat Komputer.Lebih jauh, Kabid Sapras tersebut mengungkapkan juga pada 2022, pihaknya sudah membantu 79 sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer. Di mana masing-masing sekolah mendapatkan sebanyak 5 unit laptop khusus untuk mendukung pelaksanaan ANBK.

"Bantuan ini sudah kita salurkan semuanya. Ada 79 sekolah yang mendapatkan bantuan laptop. Di mana bantuannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," ucapnya.

Selain bantun laptop, Disdikbud juga membantu meubeler untuk sekolah yang ada di Meranti. Sehingga sarana dan prasarana di seluruh sekolah bisa terpenuhi.

"Pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang ada di Meranti akan terus kita penuhi. Namun pemenuhannya kita lakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran dan bantuan dari pemerintah pusat ke daerah," terangnya.

Memang saat ini masih terdapat desa di Kepulauan Meranti belum tersentuh akses sinyal telikomunikasi, hingga masih menyandang status blanksport oleh pemerintah daerah setempat.

Demikian disampaikan Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Kepulauan Meranti Muhlisin S Kom.

Ia mengaku jika akses telekomunikasi di daerah tersebut akan dipenuhi secara bertahap. Karena kebijakan penuh berada di tangan pemerintah pusat, sementara di tingkat daerah hanya mampu mengusulkan saja. "Wewenang pusat soalnya. Kami hanya mengusulkan saja," ujarnya.

Walaupun demikian dominan dari 101 desa dan kelurahan yang tersebar di Kepulauan Meranti sudah memiliki jangkauan akses sinyal telekomunikasi. Hanya menyisakan belasan desa yang saat masuk dalam skala prioritas usulan dan pembangunan baru.

Ditambahkan Kepala Bidang Aplikasi, Informatika dan Postel Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kepulauan Meranti Amat Safii MKom, jumlah titik blankspot masih melanda 10 desa yang tersebar.

Adapun yang dimaksud terdiri dari Desa Sesap, Tanjung Darul Taqzim, Tanjung Kulim, Sungai Anak Kamal, Sungai Tengah, Topan, Anak Setatah, Sigomen, Bagan Melibur dan Desa Mengkikip.

Dari seluruh desa tersebut, dua desa di antaranya masih dalam progres pembangunan. Seperti Desa Tanjung Darul Taqzim Kecamatan Tebingtinggi Barat, dan Desa Sungai Tengah Kecamatan Merbau.

"Usulan terus dilakukan, untuk tahun ini dari 10 desa itu dua diantaranya yang diakomodir seperti Desa Tanjung Darul Taqzim dan Desa Sungai Tengah. Dan prosesnya sedang dalam pembangunan, hingga bisa dinikmati akhir tahun ini," ungkapnya.

Tentu ini tidak terlepas dari upaya mereka di pusat hingga pihak penyedia. Seperti belum lama ini mereka telah mengunjungi Telkom Wilayah Telekomunikasi Riau Daratan untuk menindaklanjuti pemenuhan akses telekomunikasi menuju Meranti dengan layanan publik berbasis digital.

Bahkan 2021, dibeberkannya jumlah blankspot itu terjadi pada 13 desa tersebar. Namun saban bulan setelahnya menyusut dan mulai berkurang. Seperti, Desa Kepau Baru, Gabung Kiri, dan Sungai Cina sudsh terpenuhi jangkauan akses telekomunikasi.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook