SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Masih dalam suasana Pandemi Covid-19, Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UNRI) kembali melakukan aksi sosial di Kepulauan Meranti.
Kali ini mereka ikut berpatisipasi dalam pengembangan mutu bagi pelaku usaha dalam produksi dan pasar mie sagu setempat, agar mampu bersaing dengan produk nasional lainnya.
Mereka membuat packaging atau kemasan pruduk menjadi lebih menarik. Kegiatan tersebut berlangsung, Rabu (18/8/2021) lalu.
Tim Kukerta Desa Banglas turun langsung ke salah satu rumah produksi warga setempat. Mereka menjelaskan pentingnya modernisasi dan kreativitas packaging produk UMKM agar dapat menarik perhatian banyak konsumen.
"Pengadaan pelatihan kepada para pelaku produksi UMKM sangat diperlukan mengingat tentang kondisi dan situasi sekarang yang lebih banyak dilakukan secara online dengan tingkat daya saing yang tentunya juga lebih tinggi. Dengan begitu, tentu saja para pelaku produksi UMKM harus menyesuaikan keadaan seperti dengan memodernisasi packaging produk agar terlihat lebih menarik oleh konsumen," ujar salah seorang Tim Kukerta, Dwi Akhmeilia Mahasiswi Hubungan Internasional, Ahad (22/8/21).
Ia juga mengatakan bahwa packaging produk yang modern dan tepat dapat berfungsi sebagai pelindung produk itu sendiri. Tentunya akan bersifat lebih praktis jika dibawa kemana-mana.
"Iya, adanya kemasan ataupun packaging yang lebih modern dan praktis itu dapat membuat image produk tersebut berkesan kuat. Sehingga tidak mudah untuk diklaim oleh pelaku produksi yang lain." ujarnya.
Pemilik Rumah Produksi Sagu Ana Desa Banglas yang dikunjungi oleh mereka tak menampik besarnya kemungkinan hasil produksi mie sagunya diklaim oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Ia juga bersyukur telah mendapat bimbingan dari Kukerta UNRI, mulai dari tunjuk ajar hingga membuatkan kemasan yang bagus untuk produknya.
"Terimakasih untuk adik-adik Kukerta yang sudah membuatkan packaging untuk produk saya, dan kegiatan ini sangat membuka pikiran kami sebagai pelaku UMKM untuk lebih memperhatikan bagaimana teknik menembus pasar modern agar tidak kalah saing dengan produk lain," ujar Ana.
Dengan bimbingan itu, Dwi Akhmeilia berharap rumah produksi yang mereka kunjungi mampu bersaing sehingga dapat menembus pasar online dan modern secara cepat.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani
