SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM mengungkap kegelisahannya terhadap kondisi daerah setempat yang masih terlilit miskin ekstrem kepada Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial (Kemensos) RI Dr Arif Nahari MSi.
Kondisi tersebut disampaikan bupati ketika mengunjungi Kemensos, Rabu (18/1) bersama sejumlah jajarannya dan berharap informasi dan program bantuan.
''Sesuai tupoksi kemensos, kami mengharapkan ada bantuan. Terlebih dalam upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem di Meranti,'' kata bupati.
Presiden Jokowi, tambahnya, telah menargetkan untuk nol kemiskinan ekstrem di tahun 2024 mendatang. Hal itu menurutnya hanya bisa dilakukan jika ada kolaborasi dari pemerintah pusat dan daerah.
''Sesuai perintah presiden, 2024 sudah penghapusan kemiskinan ekstrem. Makanya saya keliling ke kementerian ini. Bahkan ada 22 ribu warga Meranti tak bisa bekerja ke Malaysia. Ini kantong kemiskinan baru. Alhamdulillah, saat ini pintu ke Malaysia sudah buka kembali,'' ujarnya.
Lebih lanjut bupati meminta Kemensos bisa menyesuaikan program bantuan dengan kondisi di Kepulauan Meranti. Terutama dalam program rumah layak huni bagi warga miskin.
''Kondisi tanah dan harga material di Meranti itu berbeda dengan yang ada di Pulau Jawa. Jadi kami minta Kemensos dalam perencanaannya bisa menyesuaikan,'' harapnya.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos Arif Nahari dalam kesempatan itu memaparkan sejumlah program kementerian tersebut. Di antaranya program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena). Tujuannya meningkatkan pendapatan KPM melalui usaha yang berkelanjutan dan tersaringnya KPM yang benar-benar membutuhkan Bansos.
''Kemensos berkontribusi terhadap penurunan beban keuangan negara dalam jangka panjang,'' jelasnya.
Dia juga mengaku, support dari pemerintah daerah tidak bisa dipisahkan dari upaya pemerintah pusat dalam menangani miskin ekstrem. Dia meminta Pemkab Meranti bersurat ke Menteri Sosial dan memasukkan usulan proposal langsung ke command center Kemensos agar segera menjadi prioritas.
''Kami selalu membuka ruang, tidak membatasi. Yang penting sampaikan data-data eksis dan strategi dalam pemberantasan kemiskinan ekstrem di Meranti,'' sebutnya.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang