MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Beberapa jam sebelum target rampungnya proses penyortiran dan pelipatan surat suara Pilkada Meranti, KPU Kepulauan Meranti telah menemukan ratusan surat suara gagal cetak dan robek, alias cacat.
Proses penyortiran dan pelipatan itu telah berjalan dua hari sebelum ini. Dan jadwal rampung yang telah ditargetkan KPU Meranti jatuh pada Kamis (19/11/20) malam ini. Demikian disampaikan oleh Komisioner KPU Kepulauan Meranti lewat Kordiv Parmas dan SDM, Hanafi kepada Riaupos.co di ruang kerjanya.
"Target penyortiran dan pelipatan akan rampung malam ini. Untuk hari pertama, surat suara yang rusak ditemukan 137 lembar. Sementara di hari kedua, kembali didapati 273 lembar yang rusak. Sehingga total sementara surat suara yang rusak hingga hari ini telah ditemukan sebanyak 410 lembar," ungkapnya.
Diungkapkannya, jumlah surat suara yang mereka terima tersebut sebanyak 144.892 lembar. Total surat suara lebih dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kepulauan Meranti yang telah ditetapkan kemarin; 139.234 suara. Pemilih tersebar di 450 tempat pemungutan suara, 101 desa dan kelurahan, serta sembilan kecamatan di Kepulauan Meranti.
Memang terdapat kelebihan surat suara dari jumlah DPT. Kelebihan tersebut masuk dalam surat suara cadangan untuk menutupi jumlah yang rusak. Termasuk di dalamnya 2,5 persen jika ada pemungutan suara ulang (PSU).
Jadi dibeberkannya, jika jumlah surat suara yang rusak tidak kurang dari jumlah DPT dan 2,5 persen untuk persiapan PSU, maka mereka tidak mengusulkan pergantian. Namun jika sebaliknya, KPU akan mengusulkan pergantian.
"Seandainya surat suara yang bagus itu kurang dari jumlah DPT, maka kami akan mengajukan pergantian. Kalau itu terpenuhi maka kita akan minta pergantiannya," ujar Hanafi.
Untuk proses itu mereka telah memberdayakan 26 orang warga setempat yang diawasi dan dijaga ketat oleh beberapa orang petugas kepolisian.
Jika tahapan tersebut rampung, maka KPU Kepulauan Meranti akan mendistribusikannya kepada masing-masing PPK dan PPS sesuai jadwal agar tidak terjadi keterlambatan pendistribusian minimal dua hari menjelang hari H pada 9 Desember.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi