Pola Pengurus Masjid Nurul Iman Perkuat Pendidikan Agama

Kepulauan Meranti | Sabtu, 19 Oktober 2019 - 11:14 WIB

Pola Pengurus Masjid Nurul Iman Perkuat Pendidikan Agama
Sejumlah perwakilan murid MDA asal Kecamatam Tebingtinggi mengikuti Ppawai dalam membuka lomba yang ditaja oleh Masjid Nurul Iman, Sabtu (19/10/2019).

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Kolaborasi pengurus, Guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan Remaja Masjid Nurul Iman Jalan Budaya, Kelurahan Selatpanjang Timur menggelar sejumlah lomba bagi MDA se-Kecamatan Tebingtinggi.

Perlombaan yang dikemukakan di antaranya, manasik haji, hifzil Quran,  syarhil Quran dan lomba salawat.


Ketua Remaja Masjid Nurul Iman, Robet Martias menjelaskan bahwa kegiatan itu telah menjadi agenda rutin mereka. Dilaksanakan sejak dua tahun belakangan.

Namun kali ini diungkapkan Robet sedikit berbeda yang terbuka bagi semua MDA dan diikuti oleh tujuh MDA se-Kecamatan Tebingtinggi. Kegiatan lomba dilakanakan selama tiga hari, mulai dari 18-20 Oktober 2019.

"Kegiatan ini, kami mulai dengan pelaksanaan pawai. Baru tahun ini kita libatkan MDA lain. Tahun lalu, hanya di lingkungan MDA Nurul Iman saja," ujarnya.

Pertandingan tersebut dilaksanakan tanpa dukungan pemerintah diapresiasi oleh Lurah Selatpanjang Timur, Robert Saputra. Ia menilai bahwa keterbatasan tidak menjadi penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan nonformal seperti pendidikan agama islam.

"Kami melihat MDA Nurul Iman memiliki kreativitas tinggi dan eksistensi dalam memberikan bekal pengetahuan agama bagi anak-anak. Pemerintah harusnya bisa memberikan atensi khusus bagi teman-teman yang mengembangkan pendidikan agama ditengah masyarakat," ujarnya.

Seperti diketahui saat ini pemerintah pusat sedang menerapkam pendidikan formal kategori 2013 (K13). Dengan kebijakan tersebut, dinilai cukup berdampak pada minimnya waktu murid, sehingga pelajar sulit untuk mengenyam pendidikan non formal.

Dampak tersebut tampaknya dirasakan oleh Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang tersebar di daerah setempat.

"Memang setahu kami saat ini pemerintah pusat sedang gencar menerapkan program K13. Dengan begitu tentu dapat mengganggu pendidikan nonformal. Karena jumlah jam belajar yang diterapkan dari pagi hingga sore di sekolah formal," ujar Ketua Fraksi DPC PPP Kepulauan Meranti, Dedi Putra S,Hi

"Jadi dapat dipastikan, ke depan tentu akan berdampak terhadap pendidikan nonformal terutama pada sekolah yang menerapkan pendidikan agama Islam seperti TPA dan MDA," tambahnya.

Untik itu, menurut Dedi Putra, ia akan membahas hal ini di internal partai agar dicari solusinya melalui anggota fraksi DPC PPP yang duduk di komisi DPRD III membidangi pendidikan.

"Misalnya entah nanti akan kita bentuk perda khusus untuk mengelola pendidikan keagamaan agar bisa disinegikan dengan K13 tersebut, sehingga keberadaan pendidikan nonformal tidak menjadi korban oleh kebijakan pemerintah pusat," ungkapnya.

Selain itu, terhadap peran dari keberadaan Kementerian Agama (Kemenag) Dedi mengaku belum tahu pola pendidikan nonformal yang mereka terapkan. Khususnya untuk MDA.

"Polanya belum tau. Di samping itu kami di DPRD telah coba memberikan bantuan lewat APBD Meranti, namun belum tersalurkan dengan baik," ungkapnya.

Tapi ia berjanji akan terus berupaya maksimal dalam genjot keberadaan Kemenag dan pemda agar dapat menganggarkan dan menyalurkan anggarannya dengan baik.

Walaupun demikian ia sangat mengapresiasi atas langkah Pengurus Masjid Nurul Iman dalam upayanya guna memperkuat pendidikan agama Islam di Kabupaten Kepualauan Meranti.

Menurutnya, dengan perlombaan yang dilakukan ini dalat menjadi pola yang baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama. Sehingga ke depan juga dapat didukung dengan baik.

"Tujuan akhir dari lomba ini tentu untuk melihat dan meningkatkan kualitas pendidikan MDA di daerah kita. Hari ini kita lihat bagaimana inisiatif dan kemandirian salah satu MDA membuat kegiatan dalam rangka meningkatkan pendidkan agama," ucapnya.

Oleh karena itu, ia menilai kegiatan seperti itu perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Ia juga akan berusaha mencari tau bagaimana pola untuk membantu MDA khususnya MDA Nurul Iman.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook