Harga Cabai Merah di Meranti Turun, tapi Masih Ada Jual di Atas Wajar

Kepulauan Meranti | Sabtu, 17 September 2022 - 16:06 WIB

Harga Cabai Merah di Meranti Turun, tapi Masih Ada Jual di Atas Wajar
Situasi Pasar Jongkok Imam Bonjol Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Harga cabai merah di Kepulauan Meranti, turun pascameroket beberapa pekan terkahir. Jika sebelumnya sempat tembus hingga Rp 110 ribu, namun harga terkini hanya Rp65 ribu per kilogramnya.

Demikian data yang diterima Riaupos.co, melalui Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kepulauan Meranti, Marwan, kemarin (16/9/2022) siang. Menurutnya harga kebutuhan pokok mulai menunjukkan arah yang positif dari hasil pantauan rutin mereka di sejumlah pasar penyangga.


"Seperti harga cabai sebelumnya Rp110 ribu. Sekarang sudah turun hingga Rp65 ribu setiap kilogramnya. Ya positif penurunannya," ungkapnya.

Hanya saja yang menjadi kendala mereka di lapangan menyikapi ulah para pedagang yang bandel. Dari hasil pengawasan masih terdapat pedagang yang menjual jauh dari harga wajar.

Contohnya, Pasar Sungai Juling Kecamatan Tebingtinggi yang menjual mencapai Rp90 ribu per kilogramnya sehingga dianggap tidak wajar.

Harga cabai merah di Pasar Jongkok Imam Bojol Rp65 ribu, dan di Pasar Modern Percontohan hanya Rp70 ribu per kilogram.

"Itukan tidak wajar. Selisihnya terlalu jauh. Hanya saja tidak bisa dilakukan penindakan dan penertiban, karena kita tidak tau mereka pasok lewat agen mana," bebernya.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat lebih cerdas. Dapat ia gambarkan stabilitas harga jual sembako di Kepulauan Meranti hanya terjadi di pasar penyangga seperti Pasar Modern Percontohan Tanjung Harapan.

Walaupun demikian dominan harga sembako di Kepulauan Meranti masih normal. Seperti harga daging, baik daging sapi maupun daging ayam. "Dominan harga sembako di Meranti belum mengalami lonjakan signifikan. Artinya masih dibatas wajar dan normal. Seperti harga telur ayam, ikan, ayam hingga minyak goreng.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook