SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Satu unit kapal bermuatan besi hilang setelah bertolak dari Desa Sungai Niur, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti, Kamis (12/5).
Awak serta armada hilang kontak sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas menduga jika kapal tersebut tenggelam hingga saat ini dua korban masih dicari.
"Kedua korban yang masih hilang dan dicari Basri (40) dan Lego (30) yang berangkat dari Pelabuhan Desa Sungai Niur menggunakan kapal pompong dengan muatan besi tua sebanyak satu ton menuju pelabuhan Dorak, Kecamatan Tebing Tinggi," sebut Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti Ronald kepada Riau Pos, Jumat (13/5).
Menurutnya, ketika bertolak menuju Selatpanjang, adik salah satu
korban sempat berpapasan di LKP (last know position), bahkan ketika itu berkesempatan komunikasi.
"Adik korban juga melihat korban sedang menguras air yang masuk ke dalam kapal pompongnya. Setelah itu adik korban berpisah dan melanjutkan perjalanan," sebutnya.
Namun bertepatan pada pukul 19.00 WIB, adik korban kembali menghubungi korban melalui panggilan telepon genggam untuk memastikan apakah korban sudah sampai ke tujuan. Namun tidak aktif.
"Saat dihubungi tidak aktif hingga saat ini. Sebenarnya dari rentang waktu semula, seharusnya korban sudah tiba di Pelabuhan Dorak, Selatpanjang," ujarnya.
Menindak lanjuti itu, keluarga korban lalu melaporkan kondisi tersebut ke pihak kepolisian untuk meminta bantuan pencarian. "Petugas gabungan bersama warga kemudian melaksanakan pencarian yang saat ini masih belum membuahkan hasil," ujarnya.
Namun ia curiga kapal itu tenggelam karena Hp korban tidak aktif dan cuaca cukup buruk di waktu yang bersamaan. Bahkan hingga saat ini tidak ada kabar berita dari korban.
"Tim gabungan menduga kapal ini tenggelam. Karena di waktu yang bersamaan cuaca dan gelombang cukup buruk. Saat ini tim gabungan masih fokus menyisir perairan Desa Sodor yang disinyalir menjadi titik akhir kepal tersebut hilang," ungkapnya.(ade)