WABAH CORONA

Kasus Positif Pertama di Meranti Klaster Santri Jatim

Kepulauan Meranti | Kamis, 14 Mei 2020 - 08:48 WIB

Kasus Positif Pertama di Meranti Klaster Santri Jatim

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kasus positif corona (Covid-19) kembali bertambah di Riau. Rabu (13/5), terjadi penambahan tujuh kasus positif dari beberapa klaster. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir, mengumumkan penambahan tujuh pasien positif di Riau itu kemarin. Dengan adanya penambahan tujuh pasien positif tersebut, total pasien positif di Riau menjadi 88 dari sebelumnya 81.

"Untuk pasien positif ke-82, yakni ZMI (17) warga Kabupaten Indragiri Hulu yang merupakan kontak tracing kepulangan santri dari Jawa Timur,” katanya.


Lebih lanjut dikatakannya, pasien positif ke-83 AT (23) warga Kabupaten Pelalawan yang merupakan mahasiswa yang baru pulang dari Arab Saudi. Pasien ke-84, yakni DA (28) yang memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Barat. Pasien positif ke-85 ME (23) yang juga merupakan mahasiswa asal Arab Saudi. Pasien ke-86, yakni SAH (47) warga Pekanbaru yang memiliki riwayat perjalanan dari Palembang. Pasien ke-87, S (42) warga Kota Dumai, yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan. Dan terakhir pasien ke-88 yakni IA (19) warga Kepulauan Meranti yang merupakan hasil tracing kontak santri dari Jawa Timur.

"Dari total 88 pasien positif corona di Riau, 48 di antaranya sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. 34 masih menjalani perawatan dan enam orang meninggal dunia," sambungnya.

Mimi menjelaskan, seluruh mahasiswa Riau asal luar negeri yang diisolasi di Balai Diklat BPSDM Riau seluruhnya sudah diambil sampel swab-nya. Dari 29 mahasiswa tersebut, ada tiga yang reaktif. Namun satu dari tiga mahasiswa tersebut masih perlu diuji sampel swab-nya lagi untuk memastikan apakah positif atau tidak.

"Yang dua positif dan diumumkan. Sementara yang satu lagi perlu diuji sampel swab-nya lagi. Ketiganya, sudah dirujuk ke rumah sakit. Dalam kasus ini, kami tidak melakukan tracing kontak karena saat tiba di Pekanbaru, mereka langsung diisolasi," ujarnya.

Sementara itu mahasiswa asal luar negeri yang negatif, ujar Mimi, mereka sudah diperbolehkan pulang. Seperti mahasiswa yang beralamat di Pekanbaru, Indragiri Hulu, Kampar, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Rokan Hulu.

"Bagi yang tidak dijemput orangtuanya, akan langsung diantar tim dari Pemprov Riau," kata Mimi.

Tak Merasa Kebobolan
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dr. Misri Hasanto membenarkan satu warganya positif Covid-19. Pasien berinisial IA (19) merupakan warga Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu. Sebelumnya dia ditetapkan sebagai PDP bersama dua rekannya, Ahad (10/5) lalu.

"Iya hasil swab. Ini pasien asal Meranti pertama yang positif terjangkit Covid-19. Dia santri dari Magetan yang masuk ke Meranti melalui Bengkalis. Tidak ada gejala. Keberadaannya diketahui dari hasil tracing," ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (13/5).

Misri Hasanto mengatakan, dengan adanya kasus positif itu pihaknya tidak merasa kecolongan. Pasalnya, penguatan pengawasan terus dilakukan, sehingga pasien yang positif dan tidak bergejala tersebut tetap terdeteksi oleh mereka. Menyikapi hal itu, jauh hari sebelum ini dia mengaku telah membuat tim khusus untuk melakukan tracing kontak erat dengan pasien terkait. Gunanya untuk melacak orang-orang yang pernah bertransaksi dengannya.

"Untuk tim khusus tracing pasien terkait, di kecamatan ada sepuluh orang. Besok kami perkuat lagi empat orang dari Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti," ungkapnya.

Menurutnya seluruh orang yang punya kontak erat dengan pasien terjangkit Covid-19 terkait, telah dan akan di-rapid test. Untuk sementara ini ada 12 orang telah di rapid test dengan hasil negatif. Namun tetap berstatus orang dalam pantauan.  “Belasan orang telah di-rapid test. Keluarga, tetangga pasien, tenaga medis hingga pengawas kecamatan hasilnya dinyatakan nonreaktif,” ujarnya.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Fahri membeberkan, saat ini jumlah ODP yang didata oleh mereka berjumlah 7.004 jiwa. 6.379 telah selesai dipantau, dan sisa 625 masih proses.

"Selain jumlah ODP,  saat ini ada delapan orang PDP, lima orang telah dinyatakan negatif. Sisa satu orang positif dan dua orang masih menunggu hasil swab," ujarnya.

Satu Tenaga Honorer  di Dumai Positif
Sudah beberapa hari tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Dumai, namun menjelang diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) malah terjadi penambahan satu kasus, Rabu (13/5). Dengan tambahan satu kasus tersebut, total kasus positif Covid-19 di Dumai juga bertambah menjadi 16 orang. Dari 16 kasus itu, 12 pasien dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing, namun tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Satu kasus tambahan positif Covid-19 itu dialami oleh S (42) warga Kecamatan Dumai Selatan. S juga diketahui merupakan tenaga honorer di Dinas Kesehatan (Diskes) Dumai.

"Jadi S ini terdeteksi saat Diskes Dumai melakukan rapid test untuk seluruh pegawai. Terdeteksi satu orang dengan hasil rapid test positif," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful, Rabu (13/5).

Ia mengatakan S terdeteksi pada pekan lalu dan langsung diisolasi di RSUD Kota Dumai agar tidak menyebarkan ke orang lain.  “Kami belum mengetahui dari mana S tertular. Masih kami lakukan epidemiologi,” tuturnya.

Namun pihaknya saat mendeteksi S positif pada rapid test langsung melakukan pelacakan kontak terhadap orang terdekat seperti keluarga dan beberapa orang berkontak langsung dengan pasien.

"Ada sekitar 10 orang, hasilnya semua negatif rapid test, namun terhadap orang yang berkontak langsung tetap kami ambil swab dan dilakukan isolasi mandiri," tuturnya.

Ia mengatakan pasien ini termasuk kategori orang tanpa gejala. Kasus ini cukup menjadi perhatian bagi pihaknya karena pasien tidak diketahui tertular di mana.

"Itu menunjukkan jika penuluran lokal masih terjadi. Untuk itu kami minta masyarakat tidak sepele terhadap Covid-19 ini," tuturnya.

Ia mengajak semuanya mendoakan bersama agar pasien Covid-19 yang masih dirawat cepat sembuh.

"Mari kita putus mata rantai Covid-19 dengan disiplin menerapkan seluruh imbauan pemerintah. Yakni jangan keluar rumah jika tidak urgen. Jika ke luar tetap memakai masker, jaga jarak sosial, tidak berkerumun dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir," terangnya.

PDP Bertambah 4 Orang
Pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Rabu (13/5) bertambah 4 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri menjelaskan, 4 orang PDP baru itu, 3 dari Kecamatan Bengkalis dan 1 dari Siak Kecil. Tiga PDP baru dari Kecamatan Bengkalis tersebut adalah DH (71, perempuan), DW (26, perempuan), dan HN (57, laki-laki).

"Sedangkan dari Siak Kecil atas nama IH (59) perempuan," jelas Johan.

Ditambahkan, kemarin juga ada 1 PDP yang sembuh. Yakni atas nama RW (54, perempuan) dari Kecamatan Pinggir.

"RW sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru," kata Johan.

Dengan sehatnya RW dan bertambahnya 4 PDP baru kemarin, sambung Johan, total PDP di Kabupaten Bengkalis tercatat sebanyak 61 orang. Terdiri dari 44 orang atau 72,13 persen sembuh, 10 orang atau 16,39 persen masih menjalani perawatan, dan 7 orang atau 11,48 persen meninggal dunia.

"10 PDP yang dirawat itu, semuanya dirawat di Kabupaten Bengkalis. 9 orang di RSUD Bengkalis, dan 1 orang lainnya di RSUD Mandau," tutup Johan.(sol/wir/hsb/esi) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook