KEPULAUANMERANTI (RIAUPOS.CO) - PEMERINTAH Kabupaten Kepulauan Meranti bersatu padu dengan Satuan Satgas Covid-19 melakukan berbagai persiapan jelang puncak arus mudik Idulfitri ini.
Gambaran meningkatnya jumlah arus mudik di pintu domestik Selatpanjang, Kepulauan Meranti, dipicu pelonggaran aturan mudik oleh pemerintah pusat pascalarangan sebelumnya.
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM menegaskan jika regulasi mudik tahun ini sudah diberlakukan sejak 4 April lalu, yang mana setiap orang yang masuk dan keluar wilayahnya harus menjalani vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga.
Jika tidak mampu memenuhi syarat, tentunya mereka wajib mengantongi hasil negatif tes PCR atau rapid test antigen. Artinya kata dia, pemerintah telah membebaskan mudik bagi masyarakat meskipun bersyarat.
"Ya begitu aturannya. Itu aturan pemerintah pusat. Tentunya harus kita taati bersama untuk masuk dan keluar dari Kepulauan Meranti," ungkapnya, Selasa (12/4).
Makanya setiap kegiatan kunjungan, ia mengaku tetap fokus dalam mengimbau warga untuk mempercepat realisasi vaksinasi, agar pandemi Covid-19 di Kepulauan Meranti terus terpantau dengan baik.
"Tentunya kita harus sama-sama, bersatu padu untuk mengurai arus puncak mudik Idulfitri nanti. Saya tidak mau setelah Idulfitri itu kasus malah meningkat. Makanya satgas itu harus siaga seperti dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, kepolisian, Syahbandar dan Pelindo memang harus ekstra," ungkapnya.
Terpisah Plt Kepala Dinas Perhubungan Piskot Ginting mengaku, hasil dari koordinasi mereka dengan pihak terkait jika lonjakan arus mudik terjadi lima hari sebelum Idulfitri (H-5). Atau jatuh pada 28 April 2022 mendatang.
"Hasil koordinasi kami, lima hari sebelum Idulfitri, sejumlah persiapan telah dilakukan. Kami bersama Dinas Kesehatan, Satpol PP, kepolisian, KSOP dan Pelindo juga telah rutin melakukan pengawasan. Malah Pos Pengawasan dan Vaksinasi telah dibangun jauh sebelum Ramadan," ungkapnya.
Petugas lalu lintas angkutan laut KSOP Kelas IV Selatpanjang Ade Kurniawan menerangkan, kenaikan jumlah penumpang telah terjadi beberapa hari sebelum prosesi sembahyang kubur warga Tionghoa lalu. Apalagi ketika memasuki puasa Ramadan lalu.
"Kenaikan sebelum sembayang kubur hingga puasa itu naik sekitar 40 persen. Jika sebelumnya 500 naik hingga 600 sampai 700 penumpang. Untuk puncak prediksi kami tujuh hari sebelum Idulfitri, arus penumpang meningkat tajam. Tentu kondisi ini terjadi dampak pelonggaran aturan mudik. Apalagi larangan mudik rutin dilakukan dalam dua tahun belakangan. Peningkatan dalam sehari bisa mencapai 2.500 hingga 3.000 orang penumpang yang turun," pungkasnya.
Walaupun demikian tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub Syahbandar, KKP, Diskes, dan Pelindo, terus bersiaga rutin terhadap aktivitas turun naik penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, Kepulauan Meranti.
Mereka melakukan pengecekan terhadap vaksin dosis pertama, kedua hingga booster, kepatuhan prokes, pemeriksaan suhu tubuh, hingga pelayanan terhadap penumpang yang keluar dan datang ke pintu domestik Kepulauan Meranti.
Selain itu juga, menurutnya akan ada penambahan armada embarkasi dan dibatasi tujuan Selatpanjang-Pekanbaru. Di mana biasanya dari tujuan Selatpanjang Pekanbaru hanya ada 1 armada, nantinya akan ada 2 armada yang disiapkan mengantisipasi meningkatnya penumpang.
"Untuk armada nantinya ada penambahan Naga Line dan Meranti, penambahan itu nantinya pukul 09.30 WIB dan pukul 13.00 WIB, jadi ada dua armada setiap hari dari biasanya satu saja," ujar Ade.
Nantinya 2 keberangkatan ini akan mulai beroperasi pada tanggal 18 April 2022 dan ditargetkan berlangsung sampai 10 Mei 2022. "Jadi bisa dibilang H-10 Idul Fitri kita sudah persiapkan sampai H+10, karena peningkatan kita prediksi meningkat saat itu," ujar Ade.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH, yang juga selaku Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti mengatakan, aktivitas turun naik penumpang merupakan salah satu atensi pihaknya dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 maupun gangguan kamtibmas.
Terlebih di bulan suci Ramadan, yang menyebabkan aktivitas keberangkatan dan kedatangan di terminal kerap terjadi peningkatan banding hari-hari biasanya.
"Arus mulai meningkat. Jadi, ini perlu kita awasi untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya hal-hal yang tak diinginkan," ungkapnya.
Selain itu, sebelumnya mereka juga sudah mendirikan Pos Vaksinasi di sana untuk menyikapi ketersediaan fasilitas penyuntikan vaksin terhadap penumpang yang tidak memenuhi syarat perjalanan.
Menurutnya pengawasan ini akan berlangsung secara rutin dan terus ditingkatkan oleh personel gabungan khusus di Pelabuhan Tanjung Harapan hingga seluruhnya kembali aman dari sebaran kasus.(adv)