Minimalisir Kegiatan yang Memicu Karhutla di Kepulauan Meranti

Kepulauan Meranti | Senin, 11 April 2022 - 11:38 WIB

Minimalisir Kegiatan yang Memicu Karhutla di Kepulauan Meranti
Ilustrasi (INTERNET)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Sebagai salah satu kabupaten yang memiliki potensi besar terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), jumlah lahan dan hutan Kepulauan Meranti yang terdampak bencana terkait menunjukkan angka yang positif sejak Januari 2022 hingga kini. Pasalnya, luas lahan yang terbakar di sana tidak lebih dari 7 hektare.

Demikian disampaikan Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti Riski Hidayat kepada Riau Pos, Ahad (10/4). 


"Kita rutin melakukan pencegahan. Artinya masih bertahan. Total cukup rendah dari 12 kabupaten dan kota di Riau. Bahkan luasannya, kita menempati posisi kedua setelah Kuansing yang belum pernah dilanda  bencana karhutla sejak Januari 2022 lalu," ungkapnya.

Untuk itu ia berharap kepada masyarakat agar meminimalisir kegiatan yang mampu memicu terjadinya karhutla. "Memang cuaca tidak menentu. Beruntung akhir- akhir ini hujan. Tapi ketika panas, panas sekali. Makanya kita masyarakat harus hati-hati," ujarnya. 

Total luas lahan terbakar di Riau sudah mencapai 475 hektare data yang diansir  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal. Dikatakannya, total lahan terbakar di Riau paling luas di temukan di Rokan Hulu (Rohul) dengan total luas lahan mencapai 134 hektare.

"Hampir semua kabupaten dan kota sudah ditemukan karhutla. Paling banyak di Rohul. Sedangkan di Kuansing masih nihil," katanya.

Luasan lahan terbakar per kabupaten kota di Riau, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) seluas 134 hektare, Kampar 86 hektare, Bengkalis 79 hektare, Indragiri Hilir (Inhil) 74 hektare, Dumai seluas 24 hektare. 

Selanjutnya, menyusul Kabupaten Pelalawan 22 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 22 hektare, Siak 10 hektare, Pekanbaru 10 hektare, Rohil 7 hektare, Meranti 7 hektare, dan Kuansing masih nihil.

"Sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat dan koorporasi agar jangan membukan lahan dengan cara membakar. Sebab saat ini cuaca di Riau cukup kering, sehingga potensi terjadinya Karhutla akan semakin mudah terjadi," ujarnya.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook