WABAH COVID-19

Kalapas Meranti Bingung Penyebab 14 Warga Binaan Terpapar Covid

Kepulauan Meranti | Kamis, 12 November 2020 - 09:09 WIB

Kalapas Meranti Bingung Penyebab 14 Warga Binaan Terpapar Covid
Sejumlah warga binaan Lapas Kelas II B Selatpanjang bebas Covid-19 sedang melakukan aktifitas olahraga, Kamis (12/11/20) sore.(WIRA SAPUTRA,RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Selatpanjang, Atmawijaya kebingungan terhadap penyebab 14 orang warga binaannya bisa terpapar Covid-19, pada 5 November 2020 yang lalu.

Alasan Atmawijaya cukup mendasar, pasalnya sejak Maret 2020 lalu pihaknya tidak lagi menerima kunjungan keluarga binaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid 19.

Bahkan dirinya mengatakan ke 14 orang warga tersebut berasal dari sel yang berbeda. Hanya saja, kata dia dari setiap sel yang terdapat warga binaan terkonfirmasi tidak seluruhnya terpapar. 
Baca Juga :Ingatkan Kepala Daerah Jaga Kamtibmas

"Sampai hari ini, itu yang bikin saya bingung, Karena para warga binaan ini tidak pernah lagi menerima kunjungan. Bahkan semua pegawai kita sudah diswab dan hasilnya negatif. Namun karena itu hasil dari pihak medis mau tidak mau kita tindak lanjuti," ujarnya kepada Riau Pos, Kamis (12/11/20) sore. 

Semula, pengambilan spesimen terhadap 14 orang warga binaan tersebut menindaklanjuti perintah dari Kantor Kemenkumham Wilayah Riau.

"Swab itu dilakukan hasil dari kerjasama kantor Kemenkumham Wilayah Riau dengan rumah sakit Awal Bros dalam rangka antisipasi Covid 19. Hasilnya 14 warga binaan kita malah terpapar," ujarnya 

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti untuk dilakukan tracing dan sterilisasi di dalam Lapas.

Upaya penanggulangan, saat ini belasan warga binaan yang terpapar telah dipisahkan dari tahanan lain. Karena statusnya orang tanpa gejala maka bisa diisolasi secara mandiri. Demikian petunjuk dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah setempat. 

Dirinya juga mengatakan, sejak terkonfirmasi, para warga binaan tersebut telah diberikan perlakuan khusus. Mulai dari asupan obat, puding, makanan bergizi, serta waktu olahraga. 

"Jadi setiap hari petugas datang dan melakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan ke seluruh lapas. Kita juga saat ini ada doktor dan perawat yang datang setiap hari untuk memantau OTG kita," ujarnya.

Dengan demikian ia mengaku optimis keseluruhan pasien tersebut nantinya akan sembuh karena tidak ada gejala yang meningkat sampai saat ini.

"Kita optimis itu nantinya pasti sembuh, sekitar tiga hari lagi akan dilakukan Swab lagi dan bila negatif nantinya sudah dinyatakan sembuh." Pungkasnya.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook