SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Predikat bebas rabies Kabupaten Kepulauan Meranti terancam, pascasatu kejadian potensi rabies beberapa hari belakangan terdeteksi di Kecamatan Tebingtinggi.
Pihak Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti sedang mendalami dan melakukan pencegahaan untuk mengantisipasi timbulnya kasus rabies baru di daerah setempat, setelah mendapati seorang warga dicakar hewan dengan ciri-ciri positif.
Cerita Kadiskes Meranti Muhammad Fahri S.Km, bahwa sebelumnya kucing tersebut sempat dibawa ke klinik hewan karena memperlihatkan gejala yang mencurigakan.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak klinik kemudian menyerahkan kepada pihak Balai Karatina Hewan dan Tumbuhan (Barantan) Selatpanjang.
Namun demikian, selama proses pemeriksaan kucing tersebut mati hingga sample organ masih dalam pelitian.
"Saat ini sampel dari kucing tersebut masih diperiksa di Pekanbaru untuk diketahui apakah memiliki rabies atau tidak," ungkap Fahri saat ditemui Riau Pos di ruang kerjanya, Rabu (9/8/2023).
Sementara itu Dinas Kesehatan kemudian melakukkan pendampingan dan pemeriksaan intensif kepada pasien dengan diberikan vaksin anti rabies.
"Warga tersebut langsung kita berikan tindakan diberikan vaksin. Jadi hingga saat ini kita terus pantau untuk 21 hari le depan dengan diberikan vaksin. Ada 3 vaksin, pada hari pertama, hari ketujuh dan hari dua puluh satu," jelasnya.
Walaupun demikian Fahri menjelaskan saat ini warga tersebut tetap menjalani keseharian seperti biasa atau rawat jalan. Mengingat, kondisi pasien membaik hingga saat ini, dan tidak menunjukkan gejala yang mencurigakan.
"Yang bersangkutan juga tidak memiliki keluhan apapun. Namun tetap kita pantau kondisinya secara berkala," terangnya.
Hingga saat ini dikatakan Fahri, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Barantan apakah kucing tersebut memiliki rabies atau tidak.
Sejauh ini dikatakan Fahri belum ada kasus rabies yang terkonfirmasi di Kepulauan Meranti. "Sejauh ini belum ada kasus yang terkonfirmasi." bebernya.
Laporan: Wira Saputra
Editor: Eka G Putra