Selatpanjang (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti kembali melirik keberadaan PT Bumi Meranti sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah mati suri selama enam tahun terakhir.
Dengan diaktifkannya operasional PT Bumi Meranti sejak berakhirnya masa tugas direksi pada 2014 lalu, diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
Kabag Ekonomi dan SDM Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Fefriadi kepada Riau Pos, membeberkan jika tahapan restrukturisasi telah dimulai pada akhir bulan lalu.
"Agar lebih efektif dan efesien pimpinan ingin ini direkstrukturisasi. Karena kalau bentuk baru, prosesnya cukup panjang dan rumit," ungkapnya Senin (4/10) siang.
Bahkan menuju ke sana, menurutnya pemerintah daerah telah berhasil menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa akhir bulan lalu. Rapat dihadiri oleh kelompok penyerta modal, mulai dari pemerintah daerah dan jajaran koperasi kepegawaian setempat, hingga direktur PT Bumi Meranti. "Akhirnya rapat itu selesai dan laporan akhir perusahaan itu diterima," ungkapnya.
Untuk tahapan lanjutan pasca RUPS, ia mengaku jika pihaknya akan melaksanakan fit and proper test atau seleksi calon komisaris dan direktur yang baru.
"Jelang pengumuman pendaftaran seleksi yang terbuka untuk umum, kami juga akan segera membentuk panitia seleksi dari akademisi perguruan tinggi yang berasal dari daerah setempat," ungkapnya.
Secara teknis pelaksanaan seleksi akan disusun oleh panitia seleksi. Namun dari asumsinya, seleksi akan dilaksanakan selama dua pekan dengan target pembukaan pendaftaran mulai diumumkan pada Oktober 2021 ini.
Sementara itu, seleksi menggunakan metode psikotes yang dipimpin oleh perwakilan akademisi UIR dan Unri. Sedangkan jajaran pendukung, pihaknya juga akan melibatkan perwakilan dari pemerintah daerah dan DPRD Kepulauan Meranti
"Dengan begitu hasil seleksi benar benar selektif sehingga struktur yang terpilih benar benar menjalankan tugasnya secara bijak dan profesional," ujarnya.
Bupati Kepulauan Meranti HM Adil mengaku, jika keberadaan BUMD benar-benar diperlukan untuk mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
"Dalam membantu meningkatkan PAD kita sangat butuh keberadaan BUMD. Ya harus terus berinovasi. Terlebih di tengah minimnya pendapatan dampak pandemi saat ini," ungkap Adil.
Untuk itu ia telah meminta jajarannya segera melakukan strukturisasi, agar perusahaan tersebut bisa beroperasi kembali. Pasalnya hingga saat ini terdapat sejumlah sektor potensial yang perlu dikejar oleh BUMD.
"Banyak sektornya yang harus dikejar. Paling tidak bisa menggerakkan potensi sentra IKM hasil produk pertanian, perkebunan yang ada di Meranti. Seterusnya pasar, parkir, pelabuhan, hingga eskpor impor juga bisa. Target saya tahun ini sudah rampung, jadi 2022 mereka sudah bisa bergerak," ungkapnya.(wir)