SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Lantai Pelantar Sungai Juling Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, yang di sulap warga menjadi pasar, kembali ambruk, Selasa (3/10) malam.
Pantauan di lapangan, luas lantai yang ambruk tidak kurang dari 3x5 meter. Beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
Salah seorang pedagang Yan yang berada di lokasi mengaku mendapat kabar ambruknya lantai tempat ia berjualan Selasa pagi. Di lantai ambruk itu ada beberapa pedagang yang menggelar lapak dagangannya untuk berjualan ikan.
Sebelumnya, kata dia, sudah ada tanda-tanda akan ambruk. Hal itu diketahui setelah melihat kondisi lantai pelantar yang sudah retak-retak. Namun belum ada tindakan apapun hingga lantai semen di atas pelantar itu akhirnya roboh sendiri.
“Kalau kejadiannya siang hari mungkin ada pedagang yang terjatuh,” ucapnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bergerak cepat dan akan segera memperbaiki lantai pelantar yang ambruk tersebut.
“Saat dilakukan pemeriksaaan, kondisi tiangnya masih dalam keadaan baik dan baloknya tampak rapuh, sehingga penanganan yang harus dilakukan yakni perbaikan balok dan lantai betonnya,” ujar, Selasa (3/10).
Menurutnya, perbaikan pelantar yang ambruk harus dilakukan secepat mungkin agar masyarakat tidak terganggu aktivitas kesehariannya.
“Jika perbaikan lambat dilakukan, maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin parah karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Jika tidak diperbaiki akan menyebabkan akses jalan warga terganggu, karena ini merupakan salah satu jalur tersibuk karena adanya pasar dan pelabuhan,” tuturnya.
Dia mengatakan, pengerjaan pelantar tersebut akan memakan waktu lama dan tidak maksimal jika pedagang yang berjualan tidak direlokasi. “Kami minta OPD terkait melakukan relokasi pedagang sehingga kita lebih leluasa melakukan perbaikannya,” ucapnya.
Dijelaskannya, kejadian seperti ini sudah tiga kali terjadi. Dengan kondisinya yang sudah rapuh, pelantar tersebut tidak lagi kuat untuk menahan beban.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang