Meranti Paling Miskin di Riau

Kepulauan Meranti | Kamis, 04 Agustus 2022 - 11:23 WIB

Meranti Paling Miskin di Riau
Sakinul Wadi SHI, Plt Kepala Bappedalitbang dan Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kepulauan Meranti. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG(RIAUPOS.CO) - Kabupaten Kepulauan Meranti ditetapkan sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan terekstrem di Provinsi Riau. Data tersebut hasil dari penilaian yang dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Bappedalitbang dan Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kepulauan Meranti, Sakinul Wadi SHI kepada Riau Pos, Rabu (3/8) siang. "Di Provinsi Riau, Meranti ditetapkan sebagai lokus kemiskinan ekstrem pada 2022 bersama Kabupaten Rokan Hulu (Rohul)," ungkapnya.


Secara rinci data yang dihimpun melalui TKPK Kepulauan Meranti, sebanyak 20.430 keluarga ditetapkan miskin ekstrem dari 50.079 keluarga yang tersebar. Lewat data tersebut, dibeberkan Wadi tingkat kemiskinan terkesktrem berada di pusat Kabupaten Kepulauan Meranti atau Kecamatan Tebingtinggi sebanyak 4.944 keluarga. Setelah itu menyusul Kecamatan Rangsang Pesisir 2.496 keluarga, dan Kecamatan Pulau Merbau sebanyak 2.069 keluarga.

"Ada tiga kecamatan di Meranti yang ditetapkan sebagai keluarga miskin terbanyak dengan kategori ekstrem. Tiga kecamatan itu yakni, Kecamatan Tebingtinggi, Rangsang Pesisir dan Pulau Merbau. Target nasional pada Tahun 2024, agar kemiskinan kategori ekstrem bisa segera dituntaskan," ungkapnya.

Penanggulangan menjadi atensi nasional. Agar percepatan ini berhasil, tim teknis akan mempersiapkan data secara rinci nama dan alamat. Selain itu menurutnya sangat perlu meningkatkan koordinasi bersama.

"Saat ini TKPK daerah Kepulauan Meranti sedang menyiapkan data by name by address individu dan keluarga miskin dengan berpedoman pada data yang sudah dirilis TNP2K. Selain itu, kita memperkuat koordinasi dengan OPD terkait dan menyusun kebijakan dan rencana aksi daerah percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PKE) yang dirumuskan dalam perencanaan program dan kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Lebih jauh, Sakinul menegaskan, rencana aksi melalui program di seluruh OPD tidak hanya pada tahun ini. Tetapi juga bisa dimaksimalkan sampai Tahun 2024 sesuai target nasional.

"Mudah-mudahan melalui kerja sama dan komitmen bersama dengan seluruh OPD dan pihak pemerintah provinsi dan pusat bisa menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem di Meranti secara menyeluruh sampai dengan Tahun 2024," lanjutnya.(wir)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook