KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Warga Perumahan Permata Fatikha, Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar dikejutkan dengan peristiwa kebakaran pada Jumat (25/6/2021) dinihari. Satu unit rumah tipe 36 di Blok H2 terbakar. Belum diketahui penyebab kebakaran di rumah milik Rafli Nur alias Pak Buyung (42) itu. Namun dugaan sementara kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik.
Warga Perumahan Permata Fatikha dan Mutiara yang mengetahui kejadian itu berusaha memberikan pertolongan memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bersyukur, saat kebakaran terjadi angin tidak bertiup kencang, sehingga masyarakat yang sudah berjibaku di lapangan berhasil memadamkan api.
Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Pekanbaru yang juga tiba di lokasi langsung membantu melakukan pemadaman terhadap sisa-sisa api yang masih hidup. Dalam waktu yang bersamaan datang juga dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Kampar serta dua unit mobil PLN Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Karena tidak saja rumah, tapi semua isi kedai harian, satu unit sepeda motor, kulkas, mesin cuci, dan peralatan lainnya tidak ada yang berhasil diselamatkan.
Itriani, istri dari Rafli Nur yang ditemui RiauPos.co di lokasi kebakaran mengatakan, pada malam itu sekitar pukul 00.00 WIB, dia baru saja masuk ke kamar untuk tidur. Tiba-tiba sekitar satu jam kemudian dia mendengar ada bunyi benda yang terbakar.
Merasa penasaran, Itriani bangkit dari tidurnya dan keluar dari kamar. Saat itu dia melihat api sudah mulai membesar dari ruang dapur rumahnya yang juga bersebelahan dengan kedai harian. Itriani langsung menjerit memanggil suaminya dan memberitahukan bahwa rumah terbakar.
’’Saat itu apinya sudah mulai besar, saya bangunkan suami dan kasih tau rumah terbakar,’’ ucapnya.
Kemudian lanjut wanita yang memiki tiga anak ini, dia berusaha membuka pintu depan dan mencari pertolongan dengan membangunkan tetangga terdekat dan warga sekitar. "Pertama saya bangunkan Pak Ade, lalu saya pergi ke rumah Erna untuk meminta tolong, setelah itu baru ke rumah Rini,’’ ucapnya.
Saat kembali lagi ke rumah, kata Itriani, api sudah sangat besar dan sudah mulai membakar bagian depan sepeda motor yang terparkir di dalam kedai. ’’Abang (suami, red) berusaha untuk menyelamatkan (sepeda motor, red) tapi saya larang. Saya bilang jangan Bang, biarkan saja, bahaya, sebentar lagi sepeda motornya bakal meledak,’’ ucapnya.
Benar saja, selang beberapa detik dia mengatakan itu, dari sepeda motornya langsung terdengar suara ledakan. Diduga suara itu berasal dari tangki sepeda motor yang masih menyimpan bahan bakar.
Ketua RT 03, Edward Edi yang ditemui RiauPos.co, mengatakan, dia mengetahui informasi kebakaran itu dari anak laki-lakinya bernama Pito. ’’Saya langsung ke luar dan berlari ke lokasi kebakaran. Sampai di lokasi saya lihat apinya sudah sangat besar. Karena merasa tidak mungkin bisa dipadamkan dengan peralatan seadanya, saya ambil sepeda motor lalu saya pergi ke Kantor Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru yang ada di Panam. Saat itu juga saya pandu mobilnya ke lokasi kebakaran,’’ ucapnya.
Edward Edi berharap Rafli Nur sekeluarga tetap sabar dan tabah menerima cobaan ini. Dan jangan risau, karena masyarakat dan juga perangkat desa akan berusaha untuk membantu Rafli Nur sekeluarga.
’’Jangan risau, kita bersama masyarakat di sini, dan juga perangkat desa akan membantu,’’ ucapnya.
Edward Edi juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru dan Pemadam Kebakaran dari Kabupaten Kampar yang sudah turun ke lokasi. Begitu juga dengan tim dari PLN.
Laporan: Muslim Nurdin
Editor: Eka G Putra