BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Kota Bangkinang yang kini masuk status zona merah penyebaran Covid-19 mulai mendapat perhatian khusus. Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 pada Senin (24/5) menembak ribuan liter disinfektan ke pusat kota, terutama di kawasan jalur padat penduduk dan jalan protokol menuju pusat kantor pemerintahan.
Jalan Ahmad Yani yang menjadi jalur utama yang dilewati bupati, Anggota DPRD Kampar dan pejabat teras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar menjadi sasaran tembak disinfektan pertama pada hari itu.
Dipimpin Kabag Ops Polres Kampar Kompol Hadi Purnama, penyemprotan disinfektan ini diperkuat satu unit Mobil Armoured Water Canon (AWC) Sabhara Polres Kampar, dua Unit Mobil Damkar Pemkab Kampar dan beberapa peralatan mist blower dari Diskes Kampar.
Sejumlah fasilitas umum juga menjadi sasaran operasi ini. Termasuk Lingkungan Islamic Center, Plaza Bangkinang dan beberapa kawasan lainnya dalam Kota Bangkinang. Pelaksanaan kegiatan berlangsung hingga tengah hari dan berjalan dengan lancar.
Kompol Hadi Purnama menjelaskan, kegiatan penyemprotan ini dilakukan untuk melakukan pencegah meningkatnya penyebaran Covid-19 pasca lebaran lebaran, Tim Satgas menurutnya telah melakukan penyemprotan disinfektan sejak pagi hari.
"Penyemprotan desinfektan ini sebagai salahsatu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain melakukan penyemprotan kami juga akan terus melakukan upaya-upaya lain seperti menggelar operasi yustisi untuk mendisiplinkan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Kami kita berharap dengan upaya-upaya yang kami lakukan secara masif ini akan berkontribusi menurunkan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Kampar,"jelasnya.
Dia berharap, tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dapat terus meningkat. Apalagi saat ini sudah lima kecamatan di Kabupaten Kampar sudah masuk Zona Merah penyebaran Covid-19.
Tanpa kesadaran masyarakat sendiri untuk terus menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, maka aksi penangulangan dan pencegahan Covid-19 ini lebih sulit untuk efektif.(gem)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN (Bangkinang)