BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Hanya berselang beberapa jam setelah Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengumumkan ada 300 warganya masuk daftar orang dalam pengawasan (ODP), 1 warga Kampar dinyatakan naik status menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). Padahal, Bupati baru saja menyebutkan Kampar masih nihil PDP maupun suspect corona (Covid-19).
Adanya warga PDP ini menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Zulhendra, baru diketahui setelah pukul 15.00 WIB sore. Menurut Zulhendra, pasien ini bila ditilik dari pekerjaannya memang sangat berisiko. Maka ketika diketahui yang bersangkutan batuk, flu, dan punya keluhan sesak napas, tim langsung mengantarnya ke RSUD Bangkinang.
''Dia salah satu supir Damri yang keluar-masuk bandara, yang memang berisiko terpapar. Dari diagnosa di Puskesmas, selain batuk dan flu dia juga sesak napas. Maka kami langsung antar ke RSUD Bangkinang untuk diisolasi. Kalau kondisi seperti itu ya sesuai protokol otomatis masuk PDP,'' sebut Zulhendra yang juga menjadi dokter yang memeriksa langsung para ODP di Kabupaten Kampar.
Namun Zulhendra tidak menyatakan dengan tegas status PDP yang dialami pasien dengan keluhan batuk, flu dan sesak napas itu. Kendati protokol sudah membenarkan pasien tersebut berstatus PDP, namun dirinya meminta status itu ditentukan oleh tim dokter yang menangani langsung di RSUD Bangkinang.
''Itu biar dokter di sana (RSUD, red) yang menentukan, atau Direktur RSUD Bangkinan lansung yang menyebutkan. Memang seharusnya langsung PDP, karena ini lebih kepada kewaspadaan saja, demi kepentingan yang lebih besar. Nanti kita bilang tidak PDP, dia malah PDP, lebih baik antisipatif daripada keburu menyebar,'' kata Zulhendra.
Terpisah, Direktur RSUD Bangkinang, dr Asmara Fitra Abadi, membenarkan satu orang penderita batuk, flu, dan sesak napas yang masuk ke rumah sakit yang dipimpinnya pada sore adalah seorang PDP terkait corona. Pasien tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif.
''Pasiennya masuk sekitar pukul 15.00 WIB. Memang sebelum kami terima, pasien itu sebagai pasien dalam pengawasan atau PDP. Saat ini pasien sudah berada di ruang isolasi yang sudah disiapkan khusus untuk penanganan ini,'' sebut dr Asmara Fitra Abadi.
Terkait perawatan PDP ini, dr Asmara menyebutkan, pasien akan mendapatkan perawatan supportive. Artinya, pasien akan diberikan pengobatan sesuai dengan keluhan sakitnya. Sakit batuk dan flu pasien tersebut akan diobati sesuai dengan keluhannya. Sementara terkait sesak napas, pasien akan diawasi dan dirawat oleh dokter spesial paru RSUD Bangkinang.
''Kebetulan ketua tim kita di RSUD memang seorang spesialis paru,'' katanya mengakhiri.
Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: Hary B Koriun