PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Belasan penyair Riau dari lintas generasi mengikuti Tadarus Puisi yang digagas Komunitas Seni Rumah Sunting. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Annizham Darussalam, Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Ahad (17/4/2022).
Belasan penyair tersebut antara lain, Husnu Abadi, Fakhrunnas MA Jabbar, Kunni Masrohanti selaku pendiri dan pembina Komunitas Seni Rumah Sunting, penyair muda Muhammad De Putra, Kasmono, Icamp Dompas, Miftah Kuala, Oklidia, Nuramelia, Yuujin Sekai Putri yang pernah juara nasional FLS2N puisi dan Maryam Jameelah Edwar juara dalam berbagai perlombaan pidato yang saat ini masih duduk di kelas 7 MTsN.
Setelah melalui perjalanan sekitar 1,5 jam dan melewati jalan tanah sekitar 2 km menjelang ponpes, rombongan yang terdiri dari empat mobil ini sampai di lokasi. Sementara ratusan santri sudah menunggu.
Berbagai rangkaian kegiatan yang juga melibatkan seluruh santri dan wali santri itu, mewarnai Tadarus Puisi dengan tema Membaca Ramadan ini.
''Alhamdulillah, sampai kepada Tadarus Puisi kedua di Ponpes Annizham. Senang sekali bisa sampai di sini. Terima kasih banyak Ustaz Saidul Tombang atas ruang yang diberi untuk kami berkolaborasi dalam kegiatan ini. Momen Tadarus Puisi ini merupakan momen untuk bersama-sama mengkaji puisi islami karya penyair-penyair Islam dunia dan Indonesia. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi para santri,'' kata Kunni pada kesempatan tersebut.
Kegiatan diawali dengan literasi puisi islami. Sekitar 80 santri dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan edukasi tentang puisi dari tiga penyair muda yang ada di Rumah Sunting serta pembaca puisi di komunitas ini.
Setelah sekitar 30 menit belajar singkat tentang puisi islami dan mengenal nama-nama penyair Riau, Indonesia serta dunia, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan puisi. Ustaz Saidul juga membaca puisi. Husnu Abadi, Fakhrunnas, para penyair muda dan santri juga membaca puisi. Pembacaan puisi ini disaksikan oleh wali santri hingga waktu berbuka puasa tiba.
Selain mendapatkam edukasi tentang literasi puisi islami, para santri juga mendapat trik membaca puisi dan contoh bagaimana cara membaca puisi yang baik dari tim Rumah Sunting.
''Kepada tim Rumah Sunting yang luar biasa, saya bangga pada mereka semua. Mereka selalu hadir dan bersama dalam berbagai kegiatan Tadarus Puisi ini dengan tanpa pamrih, baik yang muncul di panggung maupun di belakang panggung. Terima kasih,'' sambung Kunni.
Pimpinan Ponpes Annizham, Ustaz Saidul Tombang, menyampaikan, Ponpes Annizham bukan hanya akan melahirkan cendekiawan muda dan hafiz-hafizoh, tapi juga para penyair Islam yang kuat dan hebat.
"Banyak pimpinan pesantren, ustaz dan ustazah yang juga penyair. Penyair ini sudah ada sejak zaman Rasulullah. Maka ciptakanlah syair-syair dan puisi tentang keimanan, ketuhanan yang luar biasa. Terima kasih para penyair Riau yang menyambangi pesantren kami, '' kata Ustaz Saidul di depan para santri dan para penyair Riau.
Apresiasi atas terlaksananya Tadarus Puisi ke pesantren ini juga disampaikan Husnu Abadi dan Fakhrunnas. Keduanya juga memberikan buku puisi karya mereka untuk pesantren tersebut yang diserahkan langsung kepada Ustaz Saidul Tombang. Tadarus Puisi diakhiri dengam buka bersama ustaz dan ustazah, seluruh santri dan juga wali santri.
Laporan: Edwar Yaman (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra