BANGKINANG (RIAUPOS.CO)- Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau menjatuhkan vonis tiga tahun penjara terhadap Anthony Hamzah, mantan Ketua Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M).
Hakim menyatakan, Anthony yang juga dosen tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam perkara penyerangan dan penjarahan perumahan karyawan PT Langgam Harmoni, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama tiga tahun," sebut Ketua Majelis Hakim Dedi Koswara, saat membacakan amar putusan di Pengadilan Negeri Bangkinang, Selasa (31/5).
Hakim menilai, perbuatan Anthony Hamzah terbukti sah dan meyakinkan bersalah secara bersama-sama terlibat dalam aksi penyerangan dan penjarahan PT Langgam Harmoni melanggar Pasal 170 KUHP.
"Pada amar putusannya majelis hakim menyatakan Anthony Hamzah terbukti melakukan tindak pidana kekerasan terhadap barang sebagaimana pada pasal 170 jo pasal 56 KUHP dan menjatuhi hukuman 3 tahun penjara terhadap Anthony Hamzah," sebut Silfanus Rotua Simanullang Kasibl Intel Kejari Kampar.
Dari putusan ini, kata Silfanus lagi, pihak JPU Kejari Kampar menyatakan pikir-pikir dalam waktu 7 hari.
"Sementara pihak Penasehat Hukum (PH) dari Anthony Hamzah menyatakan banding dari putusan yang dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang tersebut," sambung dia.
Kasus yang menjerat Anthony yaitu dugaan penyerangan dan penjarahan terhadap puluhan perumahan buruh karyawan perusahaan perkebunan sawit Langgam Harmoni pada 2020 silam.
Dalam perkara tersebut, Anthony diduga kuat sebagai dalang dan otak penyerangan dengan mengerahkan puluhan massa. Akibat aksi penyerangan itu sendiri, ratusan buruh pekerja sawit beserta anggota keluarganya, termasuk anak-anak mengalami traumatis berat.
Sementara itu, sejumlah petani Kopsa-M, yang sekarang berubah nama menjadi Koperasi Produsen Sawit Makmur (Koppsa-M) yang sejak awal memantau jalannya kasus tersebut, hingga hari pembacaan putusan tetap menggelar aksi damai di depan Gedung PN Bangkinang bersyukur atas vonis majelis hakim.
Mereka berharap, putusan tersebut menjadi awal yang baik untuk membongkar segala dugaan penyelewengan Anthony Hamzah, termasuk dugaan penggelapan dana Kopsa-M yang digunakan dalam aksi penyerangan itu.
"Kami sangat berharap pascaputusan ini Kopsa-M dapat kembali ke tujuan awal didirikan oleh ninik mamak kami, yakni menyejahterakan masyarakat Desa Pangkalan Baru," kata Suhaita (50), salah seorang emak-emak petani Kopsa-M.(kom)