Zelensky Sebut Komandan Rusia Gila karena Berupaya Rebut Kota Bakhmut

Internasional | Sabtu, 29 Oktober 2022 - 06:00 WIB

Zelensky Sebut Komandan Rusia Gila karena Berupaya Rebut Kota Bakhmut
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh komandan Rusia sakit jiwa alias gila setelah berupaya untuk merebut kota timur Bakhmut. (REUTERS)

KIEV (RIAUPOS.CO) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh komandan Rusia sakit jiwa alias gila setelah berupaya untuk merebut kota timur Bakhmut. Kota itu menjadi pusat serangan Rusia selama berbulan-bulan.

Kota Bakhmut terletak di wilayah Donetsk. Meski serangan Ukraina membayangi kota utama Kherson, Zelensky mengatakan serangan terus berlanjut.


“Di sini kegilaan komandan Rusia paling jelas,” kata Zelensky dalam pidato dari Kiev.

“Hari demi hari, selama berbulan-bulan, mereka (tentara Rusia) mendorong orang-orang menuju kematian mereka di sana, memusatkan serangan artileri tingkat tertinggi,” tambah Zelensky.

Seorang penasihat Zelensky, Oleksiy Arestovych mengatakan pasukan Rusia melancarkan 8 serangan terpisah di Bakhmut sebelum waktu makan siang dan sudah dipukul mundur pada setiap kesempatan. Kota ini terletak di jalan utama menuju kota Sloviansk dan Kramatorsk yang dikuasai Ukraina.

Pasukan reguler Rusia di wilayah tersebut dilaporkan didukung oleh tentara bayaran paramiliter Wagner. Pendiri kelompok itu, Yevgeniy Prigozhin, dikatakan ingin merebut kota itu sebagai hadiah politik.

Zelensky mengklaim pasukan Ukraina bertahan dan memuji pasukannya sebagai pahlawan. Pasukan Ukraina juga terus maju ke selatan menuju Kherson, di mana Rusia telah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi.

 “Terus memperkuat posisi kami di mana-mana di depan, mengurangi kemampuan penjajah, menghancurkan logistik mereka dan mempersiapkan kabar baik untuk Ukraina,” ungkap Zelensky.

Di tempat lain, administrator pro-Rusia di Provinsi Luhansk Timur mengatakan pasukan Ukraina kembali mulai bergerak maju di wilayah tersebut. Mereka mengatakan pertempuran sengit terjadi di sekitar Kota Kreminna dan Svatove, yang jatuh ke tangan Rusia awal tahun ini.

Pihak berwenang Rusia di Krimea mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Ukraina di dekat pembangkit listrik termal di Balaklava. Meski telah menyebabkan kebakaran, para pejabat mengatakan tidak ada ancaman terhadap pasokan listrik lokal.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook