JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dalam upayanya mencegah penyebaran virus korona, Hongkong bakal menutup akses perbatasannya dengan wilayah Cina. Hongkong melakukannya di tengah makin mewabahnya virus tersebut dan telah menewaskan sebanyak 132 orang Cina serta menginfeksi ribuan orang lainnya.
Dikutip JawaPos.com dari Fox8, Rabu (29/1), kota berpenduduk 7,4 juta jiwa itu mengumumkan rencana penutupan akses perbatasannya pada Selasa (28/1) waktu setempat. Hongkong juga menghentikan koneksi kereta api dan feri dengan wilayah Cina.
Pemimpin Hongkong, Carrie Lam, mengatakan pada konferensi pers bahwa penutupan itu hanya sementara. Dirinya menambahkan kota itu juga memangkas jumlah visa turis yang dikeluarkan untuk pengunjung dari Cina, dan mengurangi separuh jumlah penerbangan masuk dari Cina.
Sementara itu, pihak berwenang di Hubei, provinsi yang merupakan pusat wabah virus korona, sebelumnya mengatakan 1.300 kasus tambahan telah dikonfirmasi. Hal tersebut menjadikan total di wilayah itu lebih dari 2.700 jiwa terinfeksi virus korona. Mayoritas dari mereka masih di rumah sakit, dengan lebih dari 125 dalam kondisi kritis.
Di tempat lain di Cina, kasus telah dikonfirmasi di setiap provinsi dan wilayah, kecuali Tibet yang pekan ini mengumumkan penutupan dalam waktu tidak terbatas semua tempat wisata. Selain itu karantina dua pekan wajib untuk semua wisatawan yang memasuki wilayah tersebut.
Langkah Hongkong untuk menutup perbatasan dengan Cina, muncul setelah tekanan kuat dari anggota parlemen dan serikat medis. Mereka bahkan mengancam akan mogok jika perbatasan tidak ditutup.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi