BEIJING (RIAUPOS.CO) -- Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah memulai skenario evakuasi warga negaranya yang masih berada di Cina, terutama di Wuhan, Provinsi Hubei. Sejumlah negara lain juga dikabarkan menyusul langkah AS dan Jepang dalam menjemput warganya yang masih ada di Wuhan seperti Prancis. Itu dilakukan untuk menyelamatkan mereka dari terjangkitnya virus corona jenis baru.
Keinginan untuk segera pulang kini juga disampaikan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Seperti yang disampaikan Yuliannova Chaniago, mahasiswa Indonesia yang sudah tinggal di Wuhan selama tiga tahun terakhir. WNI di Wuhan saat ini disebutnya hidup penuh ketidakpastian setelah diisolasi akibat wabah virus corona.
Melalui akun Twitter resminya @ylchaniago, Yuli menyampaikan bahwa WNI di Wuhan berharap dapat segera dievakuasi pulang ke tanah air. "Teman kami pun yang negara asalnya Amerika meninggalkan Wuhan kemarin. Kami sampai saat ini masih menunggu kabar baik dari pemerintah Indonesia. Wuhan sangat tidak sehat," cuitnya sambil menyertakan akun @jokowi @Menlu_RI, dan @KBRI_Beijing.
Meski dalam kondisi sehat, dirinya bersama teman-temannya sesama pelajar di Wuhan menyatakan kalau kemampuan mereka terbatas.
"Melihat penyebaran virus yang setiap hari bertambah, kami semakin khawatir dan berharap untuk bisa dievakuasi. Memang saat ini kami masih bisa bertahan (dalam keadaan aman), tapi bukan berarti seterusnya akan demikian, kemampuan kami terbatas," lanjut cuitannya sembari menunjuk akun resmi Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Dirinya melanjutkan, kekhawatiran WNI di Wuhan semakin diperparah dengan persediaan logistik yang semakin menipis. "Bantuan yang kami terima juga akan habis dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu kami berharap dievakuasi. Proses evakuasi diharapkan dapat berjalan dengan segera, lancar, dan baik," tandasnya.
Pada Rabu (29/1) pagi, Tentara Angkatan Udara (TNI) AU menyatakan siap melakukan evakuasi WNI di Wuhan dengan mempersiapkan tiga armada pesawat, 2 Boeing 737 dan 1 Hercules. Namun, skenario evakuasi sementara belum bisa dijalankan lantaran pihak Kemenlu mengaku masih menunggu restu dari otoritas Tiongkok untuk melakukan perjalanan yang berisiko itu.
Saat dihubungi JawaPos.com, Yuli mengatakan untuk skenario evakuasi WNI di Wuhan belum mengetahui detailnya akan seperti apa. "Saya belum bisa jawab, saya belum mengetahui hal itu," ujar Yuli melalui pesan singkat ketika ditanya tentang skenario evakuasi yang mulai digaungkan pemerintah Indonesia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal