JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (27/11) waktu setempat mendesak semua pihak untuk menahan diri pascapembunuhan ilmuwan nuklir Iran. Pernyataan yang dikutip oleh juru bicaranya itu menanggapi insiden berdarah seorang ilmuwan nuklir Iran, yang telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program senjata atom rahasia, dibunuh di dekat Teheran.
"Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran," kata juru bicara Guterres, Farhan Haq, seperti dilansir Reuters.
"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh teroris bersenjata di dekat Ibu Kota Teheran pada Jumat (27/11). Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di Desa Absard, 60 kilometer timur laut Teheran, pada sore hari.
Saksi mata menyebutkan sebuah ledakan terjadi ketika kendaraan Zadeh melintas di jalan desa tersebut, kemudian terjadi penembakan yang menewaskan sejumlah orang.
Zadeh mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan dan dilaporkan pihak kementerian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi