LONDON (RIAUPOS.CO) – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memang mempertahankan sebagian menteri di era Liz Truss, namun tidak dengan kebijakannya. Pada hari pertamanya bekerja, Sunak mencabut semua kebijakan baru yang dibuat selama enam pekan masa kepemimpinan Truss.
Ide-ide yang diusung Sunak dan Truss memang kerap bertolak belakang. Salah satu yang dibatalkan adalah izin fracking gas serpih. Fracking merupakan teknik ekstraksi minyak dan gas dengan pengeboran dan pencampuran bahan kimia yang banyak dikecam karena merusak lingkungan.
Sejatinya tehnik yang banyak dipakai di AS itu dilarang di Inggris sejak 2019 atas desakan aktivis lingkungan dan penduduk. Partai Konservatif juga mendukung larangan tersebut. Namun, Truss memberlakukannya lagi dengan alasan itu bisa meningkatkan suplai gas di Inggris di tengah krisis energi saat ini.
Kini setelah Truss lengser, Sunak kembali menerapkan larangan itu. ’’Saya sudah pernah menyatakan bahwa saya akan mendukung manifesto (Partai Konservatif) itu,’’ ujar Sunak saat ditanyai legislator Partai Green Caroline Lucas.
Sunak juga menolak menjamin kebijakan pensiun. Sebelumnya, Truss berkomitmen terhadap perhitungan pensiun dengan triple lock yang kenaikannya ditentukan oleh inflasi, pertumbuhan pendapatan atau 2,5 persen. Mana yang lebih tinggi dari tiga variabel itu, maka itulah yang diambil.
Sunak juga meninjau ulang janji Truss untuk meningkatkan belanja pertahanan. Selain itu, Sunak berencana melakukan reformasi pendidikan.
’’Itu semua hak yang akan dirangkum dalam pernyataan fiskal,’’ ucap juru bicara PM Inggris, seperti dikutip The Guardian.
Paparan fiskal Sunak yang rencananya digelar akhir bulan ini diundur hingga pertengahan November nanti.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman