MOSKOW (RIAUPOS.CO) - Tentara bayaran Wagner kini terbelah. Sebagian berang karena pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin, tiba-tiba membatalkan kudeta dan mundur dari Rostov, Rusia, yang telah berhasil direbut. Sebagian lainnya meyakini kejadian itu merupakan konspirasi tingkat tinggi.
Yang jelas, Prigozhin dinilai telah menghancurkan Wagner dengan tangannya sendiri. ’’Ini adalah pemberontakan yang tidak masuk akal,’’ ujar salah seorang tentara Wagner di saluran Telegram dengan 200 ribu pengikut.
’’Saya memercayai Prigozhin, tapi apa yang dia lakukan tidak terhormat,’’ timpal pengguna lainnya.
Sebagian tentara lainnya meyakini, peristiwa itu adalah konspirasi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Prigozhin. Selama ini, keduanya memang dikenal cukup dekat sejak lama.
Wagner diyakini hanya pura-pura memberontak untuk menguji kesetiaan para elite Rusia dan menghukum mereka yang berkhianat hingga mengakibatkan kegagalan invasi ke Ukraina. Mereka semakin yakin karena hingga detik ini Putin tidak menyebut nama Prigozhin dalam pidato kecamannya.
Namun, Kepala Pusat Penelitian Politik Terapan Penta di Kiev Volodymyr Fesenko tidak setuju dengan teori konspirasi tersebut. Sebab, pemberontakan itu hanya menunjukkan betapa lemahnya Putin dan Prigozhin kehilangan sebagian besar reputasi. Padahal, selama ini Prigozhin kerap unjuk kekuasaan, tapi tiba-tiba mundur begitu saja.
Saat ini beredar spekulasi bahwa Prigozhin sudah berada di Belarus. Situs pelacakan penerbangan Flight Radar mengungkap jet bisnis Embraer Legacy 600 dengan nomor RA-02795 tiba di Minsk, Selasa (27/6/023) pukul 07.40 waktu setempat.
Pesawat itu biasa dipakai Prigozhin. Flight Radar menunjukkan RA-02795 melakukan perjalanan dari lokasi yang tidak ditentukan di dekat Rostov-on-Don, mengitari Ukraina melalui wilayah udara Rusia, sebelum akhirnya mendarat di Minsk, Belarus.
Jet pribadi lainnya, BAE 125-800B dengan nomor registrasi RA-02878, terbang dari St Petersburg dan tiba di Bandara Minsk pukul 07.58. Tidak diketahui milik siapa jet tersebut. Namun, yang jelas St Petersburg adalah kota asal Prigozhin.
Sementara itu, Putin akhirnya buka suara terkait pemberontakan Wagner. Dia menyatakan, tentara bayaran Wagner didanai sepenuhnya oleh Rusia melalui Kementerian Pertahanan dan anggaran negara. Pada Mei 2022–Mei 2023, Rusia memberi Wagner RUB 86,262 miliar atau setara Rp 15,128 triliun sebagai pembayaran dan bonus.
’’Pihak berwenang akan menyelidiki bagaimana uang yang dibayarkan kepada Wagner dan bosnya dibelanjakan,’’ ujar Putin dalam pertemuan dengan pasukan keamanan yang disiarkan via televisi.
Putin meminta agar perang sipil dihentikan. Saat ini proses pengambilan kembali perangkat militer dari pasukan Wagner juga dimulai. Pasukan Keamanan Federal (FSB) menyatakan, kasus kriminal terhadap pemberontak Wagner telah ditutup. Pasukan Wagner telah diberi tahu bahwa mereka dapat memilih tiga opsi. Yakni, bergabung dengan militer Rusia, kembali ke keluarga mereka, atau pergi ke Belarus.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
