ATTAPU (RIAUPOS.CO) - Runtuhnya sebuah bendungan hidroelektrik di Laos mengakibatkan ratusan orang hilang dan sejumlah orang yang belum diketahui identitasnya tewas.
Akibat kejadian di Provinsi Attapeu, Senin (23/7/2018) malam itu, banjir bandang melanda enam desa.
"Bencana telah menewaskan beberapa nyawa manusia dan menyebabkan ratusan orang hilang," ujar kantor berita pemerintah dalam laporannya dilansir dari BBC, Selasa, (24/7/2018).
Diketahui, lebih dari 6.600 orang telah menjadi tunawisma. Alasan runtuhnya bendungan Xepian Xe Nam Noy tidak jelas. Pembangunannya dimulai pada 2013 dan akan mulai menghasilkan listrik tahun ini.
Adapun insiden itu terjadi setelah hujan lebat dan banjir di seluruh Laos selatan. Perdana Menteri Thongloun Sisoulith telah menunda pertemuan pemerintah dan pergi ke daerah yang terkena dampak di distrik Sanamxay dengan pejabat senior untuk memantau upaya bantuan.
Di sisi lain, pemerintah setempat telah meminta kepada badan pemerintah dan komunitas lain untuk membantu memberikan bantuan darurat bagi korban, seperti pakaian, makanan, air minum, dan obat-obatan.
Sementara itu, Laos telah membangun beberapa bendungan dalam beberapa tahun terakhir dan berencana untuk membangun lebih banyak lagi. Mereka memanfaatkan curah hujan tahunannya yang tinggi dan medan berbukit.
Mereka diketahui juga mengekspor daya hidroelektrik dari bendungan tersebut ke negara lain, seperti Thailand. (iml)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama