MOSKOW (RIAUPOS.CO) - Salah satu orang kepercayaan dan tangan kanan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Anatoly Chubais, mundur dari posisinya sebagai perwakilan lobi-lobi internasional.
Keputusan itu diambil jelang sebulan agresi Rusia di Ukraina. Mengutip Reuters, Chubais langsung meninggalkan Rusia begitu menyatakan mundur. Sumber Reuters yang tak ingin diungkap identitasnya mengatakan Chubais tak akan kembali lagi ke Rusia.
Sumber itu tidak mengatakan alasan Chubais meninggalkan negaranya. Reuters mencoba meneleponnya, namun tidak dijawab mantan tangan kanan Putin itu.
Chubais merupakan pejabat pangkat tertinggi dan orang dekat di lingkaran Putin. Chubais pernah menjadi kepala staf Presiden Rusia Boris Yeltsin sebelum Putin berkuasa.
Dia ditunjuk untuk memegang wewenang dalam misi pembangunan berkelanjutan pada 2020 setelah mundur dari jabatannya sebagai pemimpin perusahaan teknologi RUSNANO yang dia jalani sejak 2008.
Putin sebelumnya menyebut warganya yang mendukung Barat sebagai pengkhianat negara dalam siaran televisi, Rabu (16/3/2022).
"Barat akan mencoba mengandalkan kolom kelima, mengandalkan pengkhianat nasional, mengandalkan orang yang mendapatkan uang di sini, bersama kita, tetapi tinggal di sana. Dan yang saya maksud dari 'tinggal di sana' bukan pemaknaan dari sisi geografis, tetapi menurut pemikiran mereka, kesadaran budak mereka," kata Putin pada Rabu (16/3), dikutip dari CNN.
"Orang-orang ini tidak bisa hidup dengan oyster dan kebebasan gender," tuturnya lagi.
Sementara itu, ungkapan 'kolom kelima' biasa digunakan adalah untuk menyebut simpatisan musuh dan muncul saat Perang Sipil Spanyol sebelum Perang Dunia II.
Kata-kata Putin itu seperti sebuah tuduhan bahwa Chubais "menyeberang" ke lawan. Namun menurut sumber lain, Chubais adalah salah seorang petinggi Rusia yang menentang rencana invasi Rusia ke Ukraina, yang memang sudah direncanakan dengan matang jauh-jauh hari oleh Putin.
Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun