TAK HORMATI AGAMA

Rohaniwan Protes Konser Madonna di Singapura

Internasional | Rabu, 24 Februari 2016 - 12:02 WIB

Rohaniwan Protes Konser Madonna di Singapura

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) -  Pemuka agama Katolik Singapura merisaukan rencana konser ratu pop dunia Madonna di negara itu dan mengingatkan kepada umatnya agar tidak mendukung individu yang merendahkan serta menghina agama.

Uskup William Goh dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya sudah bertemu sejumlah pejabat negara pulau itu untuk menyampaikan kerisauan pihak gereja terkait konser Madona pada Ahad nanti.

Baca Juga :Holloway Ingin Duel Lawan Gaethje

Pertunjukkan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Nasional itu, merupakan bagian dari rangkaian tur Rebel Heart dan juga konser pertama Madonna di Singapura.

Madonna tidak mendapatkan izin mengadakan konser di Singapura pada 1993 karena polisi berpendapat penampilannya kerap mengandungi unsur pornoaksi dan melanggar batas moral serta agama.

“Negara multi-etnis  seperti Singapura tidak perlu terlalu memberikan toleransi  kepada pertunjukkan yang tidak menghormati agama,” katanya.

Menurutnya, pihak berwajib di Singapura memberi jaminan bahwa beberapa peraturan ditetapkan guna memastikan tindakan yang dianggap menghina agama tidak dilakukan di pentas. Pihak berwajib juga menetapkan hanya peminat berusia 18 tahun ke atas boleh hadir ke konser itu.

Media Singapura melaporkan, Madonna tidak membuat satu penampilan yang dikenal sebagai Holy Water, yang menonjolkan penari seksi an menari di tiang seperti lambang salib.

Banner untuk konser Madonna terpasang di luar Stadion Nasional, Singapura.(INTERNET)

Menurut Goh, pihak Katolik Roma sebelum ini melaancarkan protes atas tindakan Madonna yang dilihat tidak menghormati simbol agama Kristen dalam persembahannya.

“Dalam kepercayaan tiada yang bersifat abstain, hanya mendukung atau menentang. Berada di konser ini seperti menyokong tindakan itu,” tegasnya.

Katanya, seni yang mengandungi unsur pornoaksi, memberontak dan sikap tidak hormat hanya merusakkan pola pikir golongan muda.(straittimes/zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook