PAKISTAN VS ISIS

Tiga Anggota ISIS Ditembak Mati oleh Pakistan

Internasional | Jumat, 22 Oktober 2021 - 03:04 WIB

Tiga Anggota ISIS Ditembak Mati oleh Pakistan
ILUSTRASI. (REUTERS/DAILY MAIL)

PESHAWAR (RIAUPOS.CO) - Pihak keamanan Pakistan mengklaim bahwa mereka menewaskan setidaknya tiga anggota ISIS dalam operasi di daerah dekat perbatasan dengan Afghanistan, Peshawar.

Seorang sumber mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu digelar pada Kamis (21/10/2021), setelah pasukan Pakistan mendapatkan bocoran informasi.


Menurut sumber itu, sejumlah anggota ISIS masuk ke Pakistan dari Afghanistan. Namun, ada dua atau tiga anggota ISIS lainnya yang berhasil kabur dalam operasi tersebut.

Ini bukan kali pertama Pakistan berurusan dengan ISIS setelah Taliban berkuasa di Afghanistan. Pada Agustus, kepolisian Pakistan juga menewaskan setidaknya 11 milisi ISIS dari Afghanistan.

Sebelumnya, Pakistan selalu membantah keberadaan ISIS di wilayahnya. Namun, ISIS mengklaim serangan menargetkan komunitas Syiah di Pakistan, termasuk bom di Quetta yang menewaskan lebih dari 20 orang pada 2019.

ISIS memang dilaporkan sempat punya basis besar di Provinsi Nangarhar, Afghanistan. Di sana, mereka merekrut anggota dari Pakistan dan Afghanistan.

Meski sama-sama Sunni, ISIS dan Taliban merupakan rival karena perbedaan pandangan dan metode perjuangan. Sejak Taliban berkuasa, ISIS terus berulah dengan melakukan serentetan serangan.

Pada akhir Agustus, ISIS-K melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul. Saat itu, bandara sedang disesaki warga yang berebut evakuasi. Alhasil, bom bunuh diri itu menewaskan 183 orang, termasuk 13 personel militer Amerika Serikat.

Pada 3 Oktober, ISIS melancarkan bom bunuh diri di depan salah satu masjid di Kabul yang menewaskan lima orang. Bom itu meledak ketika umat berkumpul untuk berdoa bagi ibunda juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, yang meninggal dunia.

Jumat pekan lalu, ISIS kembali mengebom salah satu masjid Syiah di Kunduz dan merenggut setidaknya 46 jiwa dan melukai 143 orang lainnya.

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook