JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui 2 wilayah di Ukraina Timur sebagai wilayah merdeka. Rusia mengakui ada gerakan separatis di 2 wilayah itu. Hal itu dikhawatirkan memicu suasana semakin tegang dan memanas. Apalagi Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan bergerak ke dua wilayah tersebut.
Kondisi itu memicu kekhawatiran bahwa invasi Rusia akan segera datang. Dekrit Kremlin yang ditandatangani oleh Putin tidak merinci apakah atau kapan pasukan Rusia akan memasuki wilayah Ukrainaseperti dilansir dari USA Today, Selasa (22/2).
Dua wilayah Ukraina timur yakni Donetsk dan Luhansk, merupakan dua wilayah yang memisahkan diri yang diakui Putin sebagai wilayah merdeka. Langkah Putin semakin mengobarkan ketegangan dengan Barat di tengah kekhawatiran potensi invasi Rusia ke Ukraina.
Perkembangan tersebut membuat Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat Senin malam (21/2) atas permintaan Ukraina, Amerika Serikat dan enam negara lainnya. Rusia, yang saat ini memegang kursi kepresidenan dewan bergilir, telah menjadwalkannya pada pukul 9 malam waktu New York.
Sementara itu AS masih mengamati dan menilai apa yang akan dilakukan Rusia selanjutnya. Namun bagaimana reaksi Presiden Ukraina?
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berusaha memproyeksikan ketenangan. Ia menegaskan bahwa Ukraina tak takut dengan serangan apapun.
“Kami tidak takut pada siapa pun atau apa pun. Kami tidak berutang apa pun kepada siapa pun. Dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun,” tegas Presiden Ukraina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman