JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta mengungkapkan pasukan Rusia saat ini disebut tengah menyerang Masjid Sultan Suleiman di Mariupol, Ukraina. Di masjid itu, banyak warga yang bersembunyi dari serangan pasukan Vladimir Putin.
"Saat ini, pasukan #Rusia sedang membombardir masjid Sultan Suleiman yang Luar Biasa dan istrinya Roxolana. Banyak orang dewasa dan anak-anak bersembunyi dari penembakan di masjid, termasuk warga #Turki," tulis Kedubes Ukraina di akun Twitter resminya, Sabtu (12/3/2022) pagi.
Kondisi tersebut semula dibagikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Ukraina Emine Dzheppar di akun Twitter-nya. Unggahan tersebut kemudian dibagikan ulang oleh Kedubes Ukraina di Indonesia.
Sejauh ini, belum ada pernyataan lebih lanjut dari Rusia terkait serangan ke masjid ini.
Namun demikian, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan sejumlah negara mengatakan Rusia kemungkinan melakukan kejahatan perang di kota-kota seperti Mariupol, yang sudah dikepung selama berhari-hari.
Pada Jumat (11/3), pejabat di pelabuhan bagian selatan mengatakan lebih dari 1.500 orang tewas selama 12 hari serangan.
Sementara itu, seperti dilaporkan AFP, Kedubes Ukraina di Amerika Serikat mengungkapkan Kota Chernihiv tengah berada di ambang bencana kemanusiaan akibat serangan udara Rusia. Kota tersebut tidak mendapatkan listrik, air, gas, dan panas.
Pesawat serbu Rusia SU juga lepas landas dari lapangan terbang Dubrovytsya (Belarus), memasuki wilayah Ukraina, untuk mengebom desa Ukraina, Hodrodychi dan Tumeni.
Kota-kota besar Ukraina lainnya juga menjadi sasaran Rusia. Ledakan terjadi di Lutsk, Ivano-Frankivskm, dan Dnipro.
Namun, sebagai hasil dari tindakan aktif dan terkoordinasi dari unit-unit Angkatan Bersenjata Ukraina dan komponen pasukan pertahanan lainnya, Rusia diklaim menderita kerugian yang signifikan hingga memaksanya untuk mundur dari pemukiman yang sebelumnya direbut di wilayah Kiev.
Hal itu tak membuat Rusia berhenti melancarkan aksinya. Menurut informasi yang tersedia, Vladimir Putin telah memerintahkan persiapan serangan teroris di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chornobyl. Saat ini, PLTN Chornobyl benar-benar terputus dari sistem pemantauan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pada saat yang sama, dalam beberapa hari terakhir, pasukan Putin telah menyerang PLTN Zaporizhzhia dan Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv.
Berdasarkan buletin perang Kedubes Ukraina di AS, ada kemungkinan Rusia akan meluncurkan serangan rudal dan bom pada infrastruktur sipil dan daerah pemukiman. Rusia juga disebut akan mengintimidasi penduduk setempat dan menyebarkan berita palsu untuk merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Sumber: AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun