PILPRES AS 2020

Biden Cukup Menang di 3 Negara Bagian Ini dan Bisa Singkirkan Trump 

Internasional | Kamis, 05 November 2020 - 01:04 WIB

Biden Cukup Menang di 3 Negara Bagian Ini dan Bisa Singkirkan Trump 

Sementara pada pemilu kali ini, untuk sementara Biden memperoleh 69,1 juta popular vote, sedangkan Trump mengumpulkan 66,8 juta suara pemilih atau popular vote. 

Popular vote tak beda dengan jumlah suara pemilih dalam pemilihan presiden di Indonesia. Bedanya, di AS jumlah ini tidak menentukan langsung pemenang pemilihan presiden, karena lebih mengacu kepada jumlah suara elektoral paling banyak yang diperoleh kandidat. 


Saat ini, hasil pemungutan suara pemilu 2020 masih menunggu selesainya penghitungan suara di tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian itu adalah Nevada, Alaska, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina dan Georgia. 

Dari ketujuh negara bagian ini, Nevada yang memiliki jatah 6 suara elektoral kemungkinan besar menjadi milik Biden-Demokrat, sedangkan Alaska yang memiliki jatah 4 suara elektoral hampir pasti menjadi milik Trump-Republik. 

Praktis pertarungan sengit terjadi dalam memperebutkan Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina dan Georgia. Kelima negara bagian ini adalah bagian dari belasan negara bagian suara mengambang yang menjadi medan pertempuran suara utama. 

Trump sudah mendapatkan dua negara bagian suara mengambang yang memiliki jatah suara elektoral paling besar. Keduanya adalah Texas yang memiliki 38 suara elektoral dan Florida dengan 29 suara elektoral. 

Pada beberapa pemilu sebelumnya, Florida selalu menjadi penentu kemenangan calon presiden. Namun tahun ini, Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania sepertinya bakal sangat menentukan nasib Trump dan Biden. 

Biden membutuhkan 32 suara elektoral lagi untuk bisa memenangkan pemilu ini, sebaliknya Trump membutuhkan 57 suara elektoral lagi. Trump tengah memimpin tipis di Pennsylvania, North Carolina dan Georgia, selain di atas kertas bakal mendapatkan Alaska. 

Sebaliknya Biden tiba-tiba memyalip Trump di Wisconsin dan di Michigan, serta di atas kertas bakal mendapatkan Nevada. Beberapa jam lalu ketika sudah 94 suara yang masuk dihitung, Trump masih memimpin di Wisconsin, namun tiba-tiba Biden menyalip untuk memimpin tipis di negara bagian ini. Hal itu disusul di Michigan. 

Skenario serupa bisa saja terjadi di Pennsylavania, North Carolina, bahkan Georgia. Namun, Biden tak perlu menyalip di semua negara bagian itu, karena dia cukup merebut Michigan dan Wisconsin, sambil berharap mempertahankan keunggulan di Nevada. 

Karena Biden membutuhkan 32 suara elektoral lagi untuk memenangkan pemilu ini, maka dia hanya perlu menang di tiga negara bagian itu untuk memastikan kemenangan dalam pemilu 2020. Dengan asumsi di atas kertas sudah memegang 6 suara elektoral di Nevada, lalu bisa merebut 10 suara elektoral di Wisconsin dan 16 suara elektoral di Michigan. 

Jika skenario ini berjalan mulus maka dia sudah mendapatkan 32 suara elektoral tersisa yang dibutuhkannya untuk menang. Biden memiliki kans lumayan besar untuk merebut kembali Wisconsin dan Michigan karena pada pemilu 2016 pun Trump hanya menang dalam selisih suara tipis masing-masing 0,7 persen dan 0,3 persen melawan Hillary Clinton. 

Sampai berita ini turunkan, mengutip data AP dan USA Today, Biden untuk sementara unggul 1,2 persen suara di Wisconsin, dan unggul 1,1 persen di Michigan. Biden juga masih berpeluang menyalip di North Carolina dan bahkan Pennsylvania yang baru menghitung 64 persen suara yang masuk. Tetapi suara elektoral Nevada, Wisconsin dan Michigan sudah cukup memenangkan Biden. 

Jika skenario itu tak terjadi, maka kemungkinan Trump yang justru menang dan akan menjalani masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

Sumber: AP/News/Reuters/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook