BEIJING (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Cina mengumumkan adanya 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) setelah melakukan tes massal terhadap warganya.
Selain 22 kasus baru positif Covid-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif Covid-19 sejak 11 Juni lalu.
Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi Covid-19 di Cina setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.
Wabah baru ini pertama kali muncul di Pasar Xinfadi, salah satu penyedia bahan makanan di Beijing. Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor.
Pada Jumat lalu, pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi. Pasar ini diketahui memasok lebih dari 70 persen produk segar dari Beijing.
Karyawan pasar hingga kurir pengiriman makanan kini tengah menjalani pemeriksaan. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kampanye nasional untuk memeriksa makanan impor.
Ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) Cina, Liu Xiaofeng mengatakan bahwa meski wabah baru tengah "dikendalikan", tapi Beijing akan menghadapi beberapa kasus baru ke depan.
Xiaofeng mengatakan bahwa orang-orang yang tak mendatangi Pasar Xinfadi dalam rentang 30 Mei-12 Juni berisiko sangat rendah terinfeksi SARS-CoV-2.
"Mereka tidak harus membuat janji untuk melakukan uji swab," ujarnya.
Sumber: Xinhua/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun