LONDON (RIAUPOS.CO) - Kendati ukurannya kurang dari 5 milimeter, plastik mikro tidak bisa dianggap sepele. Selama ini, partikel yang tak bisa terurai itu diyakini hanya ada di air. Selain laut, plastik mikro menghuni sungai dan air ledeng. Tapi, dari air, plastik mikro bisa berpindah ke udara. Bahkan, ke tubuh manusia.
Rabu (19/9) The Guardian melaporkan bahwa plastik mikro yang dimakan larva nyamuk Culex pipiens akan tetap bertahan di dalam tubuhnya sampai si larva berubah menjadi nyamuk dewasa. Serangga itu lantas dimangsa predator. Yakni, burung atau unggas. Saat tubuh serangga tersebut tertelan, plastik mikro di dalamnya pun ikut masuk ke tubuh pemangsanya.
‘’Larva tidak bisa membedakan antara makanan dan plastik mikro. Apalagi, plastik mikro dan ganggang sama-sama berukuran 0,0002 sentimeter,” ungkap Amanda Callaghan, peneliti dari University of Reading, Inggris. Selain larva nyamuk, plastik mikro juga banyak ditemukan pada larva sejumlah lalat. Di antaranya, lalat capung dan lalat kadis.
”Ini berarti binatang-binatang yang hidup di udara pun tidak luput dari ancaman limbah plastik,” jelas Callaghan. Plastik mikro bakal bertahan selamanya pada tubuh si pemangsa serangga. Bayangkan jika burung atau unggas pemakan serangga yang terkontaminasi plastik mikro itu kemudian dikonsumsi manusia. Pastinya, si plastik mikro akan ikut berpindah ke tubuh manusia.
”Perlu segera ada penelitian serius tentang bahaya plastik mikro dalam tubuh,” tegas Callaghan. Sebab, partikel yang tak terlihat mata telanjang itu pun menghuni tubuh manusia. Selain dari perjalanan panjang rantai makanan, plastik mikro bisa masuk tubuh lewat air minum atau garam laut.(bil/c10/hep/jpg)