BARCELONA (RIAUPOS.CO) - Saat ini, mata penduduk Eropa menyoroti sosok Moussa Oukabir (18) yang diduga menjadi pelaku teror yang sudah membunuh 13 orang dan melukai puluhan lainnya di distrik Las Lambras, Barcelona, Kamis (17/8/2017).
Polisi menyebut Moussa sudah mencuri kartu indentitas kakaknya untuk menyewa mobil van Renault putih yang digunakan untuk melakukan aksi terornya. Moussa dalam insiden itu menabrakkan mobil tersebut ke pejalan kaki di distrik paling ternama di Barcelona tersebut. Pemuda itu diketahui berkebangsaan Spanyol dengan darah Maroko.
Moussa dalam akun Facebook-nya beberapa kali terlihat mem-posting status kebencian. Salah satunya bertulis mengenai membunuh orang-orang murtad. Sebelumnya, kakaknya, Driss Oukabir (28) diduga polisi sebagai pelaku. Namun, Driss kemudian menyerahkan diri ke kantor plisi di Ripoll, kota di utara Barcelona, yang tidak jauh dari perbatasan Prancis.
Dia menyatakan kalau adiknya lah yang sudah mencuri dokumen identitasnya untuk menyewa van tersebut. Otoritas di Spanyol menyakini teror itu dilakukan oleh lebih dari 12 orang. Lima orang sudah ditembak polisi saat rencana serangan kedua pada Kamis (17/8/2017) malam. Seorang tersangka terbunuh saar sebuah rumah di Alcanar meledak.
Adapun seorang lain ditangkap saat melintasi checkpoint polisi dengan mobil bajakan. Sementara sampai saat ini Moussa masih kabur. Moussa sendiri tinggal di Barcelona. Di jaringan sosial Kiwi, dia menyebutkan, kalau dia raja dunia dia akan membunuh semua orang murtad.
”Saya tidak akan bisa hidup di Vatikan,” tulisnya. (tia)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama