Upayakan Jatah Zamzam 10 Liter per Jemaah Pemprov Riau Siapkan Penyambutan

Internasional | Selasa, 19 Juli 2022 - 10:49 WIB

Upayakan Jatah Zamzam 10 Liter per Jemaah Pemprov Riau Siapkan Penyambutan
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tampak dari depan. Bandara SSK II sudah bisa melayani penerbangan internasional kembali. (RIAU.GO.ID)

MAKKAH (RIAUPOS.CO) - Hingga hari keempat pemulangan jemaah haji, temuan air zamzam dalam koper masih terjadi meski jumlahnya berkurang. Sebagian jemaah ingin membawa tambahan di luar jatah 5 liter yang sudah disiapkan setibanya di asrama haji embarkasi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, larangan membawa cairan dalam bagasi sesuai dengan regulasi keselamatan penerbangan. Meski demikian, pihaknya juga memperhatikan aspirasi jemaah yang ingin mendapatkan air zamzam lebih banyak.


Dalam waktu dekat, Hilman akan bertemu dengan otoritas Saudi yang mengurusi air zamzam. "Kira-kira jemaah haji Indonesia bisa ditambah menjadi 10 liter itu atau enggak," kata Hilman di sela peninjauan layanan jemaah di Hotel Safwat Al Sharooq, Raudhah, Makkah, Senin (18/7).

Jika tidak memungkinkan tahun ini, lanjut dia, tambahan air zamzam untuk jemaah Indonesia itu bisa diberlakukan musim haji tahun depan. "Kami paham keinginannya (jemaah, red). Kami coba negosiasikan. Kalaupun tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa 10 liter," terang Hilman.

Pada bagian lain, Kemenag mengimbau jemaah haji tidak bepergian ke kota-kota lain di luar kota perhajian. Plh Kepala Biro Humas, Informasi, dan Data Kemenag Wawan Djunaedi menegaskan, pemerintah Saudi menetapkan kawasan atau kota perhajian hanya dua. Yaitu, Makkah dan Madinah. Jemaah bisa ke Jeddah hanya untuk keperluan kedatangan dan pemulangan menuju Tanah Air.

Wawan menjelaskan kota-kota lain yang bukan bagian dari kota perhajian. Yaitu, Thaif dan Madain Saleh. Dua daerah tersebut memang kerap didatangi jemaah haji dengan menyewa kendaraan sendiri. Biasanya, jemaah menuju ke Thaif untuk berziarah ke makam Abdullah bin Abbas. Sementara itu, Madain Saleh terkenal dengan wisata bangunan tempo dulu yang dipahat dari batu-batu tua. Sesuai namanya, kota tua tersebut peninggalan masa Nabi Saleh.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas penyambutan jemaah haji Riau. Rapat tersebut akan dilakukan bersama pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau dan pihak terkait lainnya.

Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy mengatakan, penyambutan jemaah haji Riau akan dilakukan sejak jemaah tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Pemprov Riau akan menyiapkan transportasi untuk mengangkut jemaah menuju Embarkasi Haji Antara (EHA) di Pekanbaru.

"Pekan ini akan kami lakukan rapat untuk penyambutan jemaah haji Riau tersebut," katanya, Senin (18/7).

Dilanjutkan Masrul, dalam rapat tersebut juga akan dibahas mengenai karantina jemaah haji asal Riau yang baru datang. Karantina dilakukan bagi jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami akan rapatkan kembali terkait karantina itu, tapi yang jelas kalau terkonfirmasi Covid-19 akan ada perlakuan dari aturan Kementrian Kesehatan dan perlakuan khusus," ujar Masrul.

Dijelaskan dia, untuk pemulangan jemaah haji asal Riau telah ditetapkan pada 29 Juli 2022. Jemaah dari Arab Saudi akan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam. Selanjutnya, jemaah haji diterbangkan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Lalu, dibawa menuju Asrama Haji Antara. Pihak keluarga jemaah haji bisa memanfaatkan untuk menjemput di asrama Embarkasi Haji Antara Riau. "Pemulangan jemaah haji dengan seluruh rangkaian pemulangannya akan kami persiapkan lagi untuk tiba kembali ke Tanah Air melalui Debarkasi Batam," jelasnya.(sol/wan/c6/oni/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook