JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Uji klinis vaksin potensial untuk corona (Covid-19) yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan (startup) medis akan dimulai pada 30 Juni di Jepang. Demikian diumumkan Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura pada Rabu (17/6), seraya mengatakan bahwa uji klinis itu akan menjadi yang pertama dilakukan terhadap manusia di negara tersebut.
Pada April tahun ini, pemerintah prefektur dan Kota Osaka, yang mengoperasikan sejumlah universitas dan rumah sakit di prefektur Jepang barat, telah sepakat dengan Anges Inc, sebuah startup medis yang terkait dengan Universitas Osaka, untuk bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19.
Dalam sebuah konferensi pers, Yoshimura mengatakan bahwa uji klinis itu akan dimulai pada 30 Juni dengan target awal 20 hingga 30 petugas medis di Rumah Sakit Universitas Kota Osaka.
"Jika vaksin ini dapat dipastikan keamanannya, maka pengujian akan diperluas dengan menyasar ratusan orang lainnya pada Oktober mendatang," ucap sang gubernur seperti dikutip Antara dari Xinhua.
Menurutnya, memproduksi vaksin bagi 200.000 orang pada akhir tahun ini merupakan hal yang mungkin dan mereka akan mengajukan persetujuan pemerintah antara musim semi dan musim gugur tahun depan.
"Obat-obatan dan vaksin penting dalam menangani corona, dan Osaka telah mengambil langkah pertama. Kami akan memerangi virus tersebut, mengembangkan vaksin, dan melindungi kehidupan masyarakat," katanya.
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Jepang dan pemerintah setempat pada Rabu (17/6), kasus terkonfirmasi Covid-19 di negara itu meningkat 43 menjadi 17.686, di luar 712 kasus di kapal pesiar Diamond Princess yang telah dikarantina di Yokohama, tak jauh dari Tokyo.
Adapun jumlah kematian akibat virus penyebab pneumonia tersebut saat ini mencapai 948 di Jepang, termasuk kasus terkonfirmasi di kapal pesiar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi