ALEX RINS PODIUM, QUARTARARO GAGAL FINIS

Bagnaia Bisa Juara Dunia di Malaysia

Internasional | Senin, 17 Oktober 2022 - 11:16 WIB

Bagnaia Bisa Juara Dunia di Malaysia
Pembalap Suzuki Ecstar Alex Rins (tengah) bersama pembalap Repsol Honda Marc Marquez (kiri) dan pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia minum dari sepatu di podium Sirkuit Phillip Island, Ahad (16/10/2022). (PAUL CROCK/AFP)

PHILLIP ISLAND (RIAUPOS.CO) - Seru ! Ya, persaingan gelar juara dunia MotoGP 2022 makin seru. Puncak klasemen yang dikuasai juara dunia bertahan, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), sejak GP Portugal April lalu (24/4), akhirnya berpindah tangan di ujung musim ini. Podium ketiga yang diraih Francesco Bagnaia (Ducati) dan gagal finis Quartararo di GP Australia, Ahad (16/10) membuat peta persaingan perebutan gelar juara dunia tahun ini kini berubah drastis.

Bagnaia sekarang berbalik memuncaki klasemen dengan keunggulan 14 poin dari Quartararo. Dengan dua balapan tersisa yang maksimal memperebutkan 50 poin, Bagnaia kini malah berpeluang mengunci gelar juara dunia pertamanya di MotoGP.  Dia berpeluang memastikan gelar pada balapan selanjutnya di GP Malaysia akhir pekan ini (23/10).


Balapan di sirkuit Phillip Island kemarin juga tercatat sebagai balapan paling seru sepanjang musim ini. Gap antar pembalap di barisan depan sangat tipis dari awal sampai akhir. Alex Rins dari Suzuki Ecstar akhirnya meraih podium tertinggi setelah menyalip Bagnaia di lap terakhir. Aksinya tersebut diikuti Marc Marquez dari Repsol Honda untuk meraih podium kedua. Itu sekaligus menjadi podium ke-100 Marquez sepanjang karir.

Sementara itu, Bagnaia hanya finis di posisi ketiga meski sempat memimpin balapan. Kemenangan Rins ini sekaligus kado manis untuk Suzuki yang musim depan sudah tak ambil bagian di MotoGP. Ini juga menjadi kemenangan pertama Suzuki sepanjang musim 2022.

"Ini menjadi balapan terakhirku bersama Suzuki di Phillip Island. Kemenangan ini untuk seluruh orang di dalam tim Suzuki. Mereka adalah tim yang sangat hebat. Mereka layak mendapatkan kemenangan ini," ucap Rins dilansir Crash.

Bagnaia mengakui dirinya lebih memilih main aman di perebutan posisi terdepan pada lap terakhir.

Pembalap asal Italia itu menambahkan, motivasinya memenangi balapan mulai menurun saat tahu Quartararo sudah terjatuh di lap 10 akibat tergelincir pada tikungan kedua.

Setelah kejadian Quartararo jatuh, Bagnaia menyebut dirinya lebih fokus untuk tidak membuat kesalahan dan hanya perlu menyelesaikan balapan sampai akhir. "Aku sudah terlalu banyak membuat kesalahan musim ini. Jadi aku tidak mau melakukannya lagi. Hasil balapan memang tidak terlalu bagus. Tapi aku bahagia untuk peluangku saat ini di perebutan juara dunia," jelas pembalap 25 tahun tersebut dilansir Crash.

Quartararo sendiri berharap bisa bangkit di GP Malaysia. Pembalap asal Prancis tersebut mengaku menyesal memilih menggunakan ban belakang hard di balapan ini. Hal itulah yang membuatnya kesulitan mendapatkan cengkeraman ban belakang hingga membuatnya terjatuh di tikungan kedua lap kesepuluh.

"Ini akan menjadi pekerjaan terberatku sepanjang karir. Tapi aku siap untuk pertarungan ini. Sekarang kami harus melangkah ke halaman selanjutnya. Tujuannya cuma satu. Menang," ucap Quartararo dikutip Crash.

Bezzecchi Gondol Rookie of The Year

Namanya memang kalah mentereng jika dibandingkan dengan rookie-rookie lain yang datang ke MotoGP musim ini. Juara dunia Moto2 2021 Remy Gardner dan sang runner-up, Raul Fernandez, awalnya jauh lebih diperhitungkan.

Namun, Marco Bezzecchi sudah membuktikan kehebatannya musim ini. Anak didik legenda hidup MotoGP Valentino Rossi itu kemarin resmi ditahbiskan sebagai Rookie of The Year MotoGP 2022.

Tidak sulit bagi MotoGP memilih pembalap 23 tahun milik VR46 Racing Team itu menjadi Rookie of The Year 2022. Sampai balapan ke-18 di GP Australia kemarin, Bezzecchi sudah mengantongi 93 poin. Itu sudah jauh meninggalkan raihan poin rookie-rookie lain. Yang terdekat adalah Fabio Di Giannantonio (Gresini Ducati). Itu pun dia hanya memiliki 23 poin.

Podium kedua yang diraih Bezzecchi pada GP Belanda juga membuatnya tercatat sebagai satu-satunya rookie yang mampu naik podium MotoGP musim ini. Di Phillip Island kemarin, dia bahkan nyaris mengulanginya. Sayangnya, dia akhirnya harus puas hanya finis di posisi keempat.

"Sejujurnya saya tidak pernah berharap musim pertamaku di MotoGP bisa semulus ini," kata Bezzecchi dilansir situs resmi MotoGP. "Karena itu, gelar ini membuatku begitu bahagia," tambah pembalap yang memiliki nomor motor 72 tersebut.

Pablo Nieto, manajer VR46 Racing Team, menyatakan bahwa gelar Rookie of the Year yang diraih Bezzecchi membuktikan timnya yang merupakan debutan di MotoGP berada di jalur yang benar dalam persaingan di kelas para raja.

"Terima kasih kepada seluruh mitra yang terus mendukung kami. Gelar Rookie of The Year milik Marco akan menjadi nilai tambah untuk tim ini menatap musim-musim selanjutnya," tutur Nieto.(irr/c14/bas/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook