WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Uji coba prototipe rudal hipersonik AS akhirnya sukses. Negeri Paman Sam kini berhasil mengejar ketertinggalan dari Rusia dan Cina.
Rudal milik AS itu bernama AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW) Instrumented Measurement Vehicle 2. Ia mampu melesat lima kali kecepatan suara. Dilansir CNN, uji coba dilakukan di lepas pantai California Selatan pada Jumat (9/12) dan baru diumumkan Senin (12/12). Rudal tersebut diluncurkan dari pesawat pengebom B-52H dan berhasil menyerang target yang ditentukan.
”Tim ARRW berhasil merancang dan menguji rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara dalam waktu 5 tahun,” ujar Pejabat Eksekutif Program Direktorat Persenjataan Brigadir Jenderal Jason Bartolomei, seperti dikutip ABC News.
Ini kali pertama uji coba tersebut berhasil. Beberapa uji coba sebelumnya gagal. Selain itu, ini kali pertama uji coba dilakukan dengan prototipe lengkap. Yakni, disertai hulu ledak yang terpasang dan mengenai target setelah mencapai kecepatan hipersonik. Militer AS juga tengah mengembangkan rudal hipersonik yang bisa diluncurkan dari darat.
Senjata hipersonik dirancang untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik, namun sambil tetap menyerang target jarak jauh. Selama ini, AS tertinggal dari Rusia dan Tiongkok yang lebih dulu mengembangkan dan menerjunkan sistem hipersonik.
Meski seharusnya rudal hipersonik dipakai untuk target jarak jauh, Rusia diketahui menggunakannya untuk menyerang wilayah Ukraina yang terbilang dekat. Kremlin memakai rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara.
Istilah hipersonik menggambarkan sistem senjata lain yang beroperasi secara berbeda. Contohnya, yang dimiliki Tiongkok. Negeri Tirai Bambu menggunakan sistem pengeboman orbital fraksional.
Misil yang diuji coba pada 2021 itu mampu bermanuver dan mengorbit bumi. Pada titik tertentu, ia akan masuk lagi ke atmosfer bumi dan meluncur dengan kecepatan hipersonik menuju target.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman